Nazir Ali, seorang uskup senior Gereja Inggris menuding para pimpinan gereja gagal melakukan lebih banyak lagi pemurtadan terhadap warga Muslim di Inggris. Ia mengatakan, para pemimpin agama Kristen seharusnya tidak perlu malu-malu melakukan pemurtadan terhadap warga Muslim sebagai bagian dari upaya untuk menerima kedatangan kalangan etnis minoritas.
Surat kabar Daily Mail edisi Minggu (25/5) mengutip pernyataan Uskup Nazir Ali yang mengatakan, "Bangsa kita berakar pada agama Kristen dan agama ini menjadi basis untuk menerika kedatangan warga penganut agama lain."
Nazir Ali yang bertugas di Keuskupan Rochester sebelah tenggara Inggris mengatakan, pernyataannya ini bisa jadi berlebihan tapi ia mendesak para pimpinan gereja untuk mengubah jalan pemikirannya dan berbuat lebih banyak lagi dalam upaya memurtadkan umat Islam di Inggris.
Uskup kelahiran Pakistan dan menjadi satu-satunya orang Asia yang menjadi uskup di Inggris. Ayahnya Nazir Ali dulunya adalah seorang Muslim yang pindah agama menjadi seorang Kristiani. Nazir Ali adalah tokoh Kristen yang tidak begitu disukai kalangan Muslim di Inggris karena kerap melontarkan pernyataan yang menyerang Islam. Pada bulan Januari, ia menuding warga Muslim di Inggris telah membuat sebagian wilayah di negeri itu sebagai wilayah "terlarang" bagi umat penganut agama lain. Namun pemerintah Inggris menolak pernyataan Ali.
Ia juga mengklaim bahwa masjid-masjid mendidik kelompok-kelompok "Islam radikal" dan meminta pemerintah Inggris untuk membatasi kedatangan ulama Muslim dari negara lain. Bertolak belakang dengan desakan Nazir Ali, Menteri Dalam Negeri Inggris Jacqui Smith dalam kunjungannya ke Pakistan dan Bangladesh belum lama ini malah mengumumkan akan mengundang para imam Muslim dari Asia untuk membantu mengatasi persoalan "ekstrimisme" di Inggris.
Di Inggris, seruan Nazir Ali agar para pemuka Kristen lebih gencar melakukan pemurtadan terhadap warga Muslim mendapat dukungan dari sejumlah aggota lembaga Musyawarah Gereja. Mereka mendesak agar isu pemurtadan ini menjadi salah satu agenda pertemuan mereka pada bulan Juli nanti.
Anggota Musyawarah Gereja Paul Eddy menjadi sponsor gerakan pemurtadan tersebut dan menyerukan para uskup untuk lebih memperjelas strategi mereka untuk memurtadkan lebih banyak lagi orang-orang Islam, Hindu, Sikh dan pengikut agama lainnya yang ada di Inggris. Menurutnya, melakukan pemurtadan terhadap agama lain merupakan perintah bagi seluruh penganut Kristen.
Eddy mengaku menerima banyak email dan telepon yang berisi kecaman serta protes atas pernyataanya, termasuk dari kalangan pemuka Kristen sendiri. Empat uskup di Inggris meminta Eddy mencabut pernyataannya yang kontroversial itu.
Seruan gerakan pemurtadan yang dilakukan oleh sejumlah pemuka agama Kristen di Inggris bersamaan dengan munculnya peringatan yang dikeluarkan oleh kelompok-kelompok Kristen belakangan ini, yang mengatakan bahwa pada 2050 jamaah masjid jumlahnya akan jauh lebih besar dari jumlah jamaah gereja.
Warga Muslim meyakini tindakan kelompok tersebut sebagai upaya mengintimidasi publik, khususnya warga Kristen di Inggris agar membenci warga Muslim. (ln/iol)