Harian Washington Post merincikan agenda tersembunyi yang dikendalikan oleh pemerintahan AS George Bush melalui USAID (United States Agency for International Development) guna mendukung pemerintah otorita Palestina. Dana yang dikirimkan melalui USAID itu memberi support kepada para calon legislatif asal Fatah dalam pertarungan pemilu legislatif yang akan digelar 25 Januari mendatang, untuk mengalahkan calon-calon legislatif asal Hamas.
Menurut harian AS yang diterbitkan pada 22 Januari, pemerintah Bush telah mencairkan dana bantuan luar negeri untuk mendukung pemerintahan Palestina –yang merupakan afiliasi Fatah –. Dana tersebut dikirimkan melalui salah satu lembaga sosial AS bernama USAID, hingga mencapai dua juta dolar. Kemungkinan, dana itu juga masih akan ditambah bila dianggap diperlukan.
Dana sebesar itu merupakan bantuan paling besar yang dimiliki satu partai politik di Palestina untuk menyongsong pemungutan suara pemilu. Salah satu konsultan informasi Hamas bahkan hanya menyebutkan memiliki dana tidak lebih dari satu juta dolar untuk menghadapi pemilu legislatif. Sumber petinggi AS yang tidak mau disebutkan namanya oleh Washington Post menyebutkan bahwa program bantuan dana ini memang disalurkan untuk pemerintah Palestina guna menggalang dukungan luas melalui berbagai kegiatan pembangunan di Palestina dan seluruh program itu dilakukan menjelang pemilu legislatif.
Namun, menurut Washington Post, dalam pelaksanaannya, program bantuan tersebut sama sekali tidak memunculkan simbol Amerika yang sejatinya merupakan proyek mereka. Ini sengaja dilakukan agar tidak ada kesan intervensi AS dalam pemilu Palestina. Program yang dilaksanakan meliputi kebersihan jalan, pembagian makanan gratis, pembagian air minum di sejumlah perbatasan, pemberian komputer ke sejumlah yayasan dan menyelenggarakan perlombaan sepak bola pemuda Palestina. Selain itu masih ada 40 an program kecil yang memakan biaya sekitar 5-50 dolar US. Keseluruhannya dilakukan tanpa mengangkat simbol atau bendera USAID sama sekali, melainkan melalui pemerintah otonomi Palestina.
Hamas pekan lalu telah meminta agar saluran dana yang diduga kuat disalurkan melalui caleg Fatah itu diteliti kasusnya. Hamas memandang upaya itu merupakan ‘cara telanjang’ untuk melakukan infiltrasi terhadap masyarakat Palestina melalui dana politik. Dalam keterangannya, Hamas menegaskan pihaknya melihat proposal yang disampaikan dari USAID kepada salah satu anggota parlemen Palestina, untuk menjawab permintaannya guna pembiayaan kampanye pemilu untuk dirinya maupun rekan-rekannya sesama caleg Fatah. (na-str/iol)