Untuk pertama kalinya, seorang wanita akan maju mencalonkan diri untuk kepemimpinan partai politik Ikhwanul Muslimin Mesir.
Sabah Al Saqari mengatakan ia ingin meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik dan bahkan membela hak perempuan dengan mencalonkan diri sebagai presiden.
Seorang aktivis Ikhwan selama 22 tahun, Al Saqari akan maju untuk menjadi ketua Partai Kebebasan dan Keadilan, yang dibentuk Ikhwan setelah jatuhnya pemimpin otokratis Hosni Mubarak pada bulan Februari tahun lalu. Partai ini telah menjadi sayap politik gerakan Ikhwan – yang pernah dilarang dan ditindas selama puluhan tahun di bawah rezim Mubarak – dan saat ini naik ke tampuk kekuasaan.
Pemilihan internal partai, dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober dalam upaya untuk menggantikan Muhammad Mursi yang memegang jabatan ketua sampai ia menjabat pada akhir Juni sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas.
Pencalonan Al Saqari banyak pihak menilai hanyalah simbolis. Dia terlihat seperti tidak akan memiliki kesempatan untuk menang dalam menghadapi dua kandidat kelas berat saingannya – yaitu tokoh-tokoh senior Ikhwan seperti Issam El Arian dan Saad El Katatni.(fq/wb)