Islam dan Muslim lagi-lagi menjadi target kampanye hitam partai politik yang ingin mendapatkan suara sebanyak-banyaknya dalam pemilu. Plataforma per Catalunya, sebuah partai politik di Spanyol, membuat video anti-Muslim sebagai bagian dari kampanyenya untuk memenangkan pemilu regional yang berlangsung pada Minggu (23/5).
Video dibuka dengan adegan tiga perempuan di kota Igualada–salah satu kota di Spanyol–dengan penampilan yang atraktif, mengenakan rok mini, sedang bermain lompat tali dengan latar belakang lagu tradisional masyarakat Catalonia. Tiba-tiba adegan berganti, muncul tulisan "Igualada 2015", lalu terlihat adegan tiga perempuan mengenakan burka bermain lompat tali, diiringi irama lagu Arab. Di akhir adegan, muncul lagi tulisan "Anda bisa menghindari mimpi buruk ini agar tidak menjadi kenyataan. Igualada, pilihlah Plataforma per Catalunya".
Plataforma per Catalunya adalah partai politik yang didirikan sembilan tahun lalu oleh para mantan pendukung Jenderal Francisco Franco, yang berbasis di timur laut kota industri Katalonia. Tahun lalu, partai ini hanya meraih suara 3 persen dalam pemilu regional, dan dalam pemilu kali berusaha untuk meninkatkan perolehan suaranya lima kali lipat agar para politisi mereka bisa menguasai kursi dewan di seluruh wilayah Katalonia.
Parpol ini kerap melontarkan pernyataan antiimigran dan menyalahkan kaum pendatang–yang meliputi 12 persen dari total jumlah penduduk Spanyol–sebagai pemicu meningkatkan kriminalitas dan pengangguran di negeri itu. Sebagai informasi, tingkat pengangguran di Spanyol saat ini mencapai 20 persen.
Roberto Hernando, salah satu kandidat pemilu dari Parpol itu, menjadi otak dari pembuatan video anti-Muslim itu. "Kami tidak punya banyak uang, jadi saya membuat video ini untuk menciptakan sebuah pengaruh untuk partai ini. Tapi saya tidak pernah membayangkan akan ada reaksi yang besar, yang mengatakan bahwa video ini provokatif," ujarnya.
"Dalam situasi krisis di dalam negeri sekarang ini, kita selayaknya tidak membiarkan lebih banyak imigran masuk ke Spanyol, khususnya imigran Muslim yang ingin menerapkan budaya mereka pada orang lain," sambung Hernando.
Kaum imigran di Spanyol kebanyakan berasal dari negara-negara miskin di Amerika Selatan dan negara-negara Afrika Utara, misalnya Maroko. Partai Plataforma per Catalunya menjalin hubungan erat dengan partai-partai ekstrim lainnya di Eropa antara lain FPO di Austria, Vlaam Belang di Belgia dan Italian Northern League untuk membentuk apa yang mereka sebut sebagai penyatuan kekuatan di Eropa di masa depan. Salah satu kampanye mereka adalah menolak imigran, utamanya imigran Muslim.
Namun ekonomi terkemuka di Spanyol Josep Oliver mengatakan bahwa kampanye antiimigran yang dilakukan partai-partai di Eropa itu salah besar. Menurut ekonom dari Universidad Autonoma Barcelona itu, lebih dari sepertiga pertumbuhan ekonomi Spanyol yang mencapai puncaknya antara tahun 1997 sampai 2008, berkat kontribusi lima juta imigran di negeri itu. Para imigran itu bekerja dengan upah rendah di bidang konstruksi dan pariwisata. Peran para imigran dalam membantu pertumubuhan ekonomi Spanyol, masih diakui hingga sekarang. (ln/IW)