Di tengah-tengah kecaman dunia internasional atas publikasi foto-foto terbaru penyiksaan warga Irak di Abu Gharib, Presiden AS George W Bush malah meminta kucuran dana tambahan sebesar US$72,4 miliar kepada Kongres untuk biaya operasi militer di Irak dan Afghanistan.
Seperti ditulis situs Mafkarah Al-Islam, Gedung Putih menjelaskan bahwa hal itu berkaitan dengan angka-angka final dengan penghitungan plafon yang diputuskan pada awal Februari ini, dan nilainya itu sekitar US$70 miliar, serta ini masuk ke dalam anggaran tahun 2006.
Lebih jauh disebutkan bahwa kucuran dana ini dialokasikan untuk Departemen Pertahanan sebesar US$66,3 miliar, Departemen Luar Negeri sebesar US$3,2 miliar dan US$2,9 miliar untuk badan-badan dan operasi-operasi intelejen.
Dengan ditambahkannya US$72,4 miliar itu, maka total dana yang dikeluarkan AS untuk biaya invasi Irak dan Afghanistan menjadi US$120 miliar. Sementara total dana sejak AS menyerang Irak pada Maret 2003 lalu menjadi lebih US$250 miliar.
Pekan lalu Gedung Putih juga mengajukan permintaan tambahan dana kepada Kongres senilai US$50 miliar, untuk operasi militer di Irak dan Afghanistan, sebagai anggaran tahun 2007.
Sementara para pejabat di Gedung Putih pada Kamis (16/02/06) meminta agar Kongres secepatnya mengagendakan permohonan tambahan dana ini.
Terkait perkembangan terakhir Irak, pihak Deplu AS mengakui bahwa AS telah melakukan sejumlah kekeliruan dalam program rekonstruksi Irak. Menurut Condolezza Rice pemerintahan Bush telah melakukan dua kekeliruan fatal, yaitu yang berkaitan dengan pelatihan militer Irak, dan yang kedua berkaitan dengan sifat dan ukuran bangunan dasarnya.(ilyas/im)