Kerajaan Arab Saudi berusaha meningkatkan fasilitas di Masjid Haram, Makkah demi kenyamanan para jamaah, terutama di bulan Ramadhan dan menjelang musim haji bulan November mendatang.
Kepala Deputi Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci, Muhammad Al-Khozaim mengatakan, sejumlah proyek-proyek baru sedang berjalan antara lain pemasangan sistem pendingin ruangan di seluruh kompleks Masjid al-Haram.
Pemerintah Arab Saudi, kata Khozaim, telah menghabiskan lebih dari 70 milyar riyal untuk perluasan masjid dalam beberapa tahun terakhir. "Sekarang sedang diupayakan membangun pintu-pintu masuk baru di lantai pertama masjid sebagai gerbang keluar masuk jamaah, khususnya setelah melaksanakan sholat," ujarnya.
"Kami juga sudah mendapat persetujuan dari otoritas tertinggi untuk memperluas sistem pendingin bagi air Zamzam untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji yang jumlahnya makin meningkat," sambung Al-Khozaim.
Selain itu, juga akan dibangun gedung baru untuk perpustakaan yang letaknya dekat dengan Masjid al-Haram.
Lebih lanjut Al-Khozaim menyatakan, otoritas Dua Masjid Suci telah mengalokasikan sekitar 53 persen tempat di masjid untuk jamaah perempuan. "Pihak kepresidenan sudah mengatur tempat sholat khusus bagi jamaah perempuan selama bulan Ramadhan yang meliputi 53 persen dari seluruh luas masjid al-Haram, termasuk di bagian mataaf dan lantai tiga," jelasnya.
Selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, jamaah yang berkunjung ke Masjid Haram mencapai dua juta orang, untuk melaksanakan umrah, tarawih dan sholat qiyamuallail. Untuk mengawasi kepadatan dan arus jamaah, Kerajaan Arab Saudi menambah jumlah aparat keamanan yang berjaga-jaga.
Dalam keterangan resminya, Senin (16/10), Departemen Keamanan Publik Arab Saudi menyatakan, pihaknya sudah mengerahkan sekitar 15 ribu aparat di Makkah dan Madinah untuk menjamin keamanan para tamu Allah.
Terkait dengan pembangunan kota Makkah, Sekretaris Jenderal Otoritas Pembangunan Kota Makkah, Sami Barhameen mengungkapkan, proyek-proyek pembangunan yang dilakukan di sekitar Masjid Haram didisain untuk menjaga keamanan air Zamzam dan agar para jamaah tetap bisa mengikuti sholat berjamaah dari masjid. "Pihak Otoritas tidak akan mengizinkan proyek pembangunan yang menghalangi jamaah untuk bisa ikut sholat berjamaah," katanya.
Fasilitas lainnya yang terus ditambah adalah fasilitas penginapan bagi para jamaah haji dan umrah yang jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Menteri muda yang membidangi pemerintahan kota dan daerah terpencil, Habib Zain Al-Abidine mengungkapkan, saat ini sedang dibangun 25 proyek real estate baru di Makkah, antara lain di Jabal Omar, Shamiya dan Khandama.
Pada bulan Desember 2005, piha Otoritas Pembangunan Kota Makkah telah menyetujui rencana induk pembangunan kota Makkah untuk mengakomodasi tiga juta penduduk dan delapan juta jamaah haji yang datang tiap tahunnya ke Makkah. Gubernur Makkah, Pangeran Abdul Majid mengatakan, setiap revisi atas rencana induk itu harus berbasis pada pembangunan kota Makkah. (ln/arabnews)