Untuk mengamankan pelaksanaan ibadah haji, Departemen Pertahanan Sipil Kerajaan Arab Saudi mengerahkan aparatnya dan sejumlah peralatan pendukung seperti, helikopter, regu pemadam kebakaran, tim pencarian orang hilang dan operasi pengintaian.
Dalam rilisnya hari Rabu (28/12) kemarin, Direktur Departemen Pertahanan Sipil untuk wilayah Mekkah, Kolonel Jamil Muhammad Arbain menyatakan, aparatnya sudah melakukan inspeksi ke 5.176 gedung dan lebih dari 750 restoran dan hotel di Makkah untuk memastikan bahwa mereka mengikuti aturan keselamatan. Selain departemen pertahanan sipil juga sudah memeriksa kondisi 51 terowongan yang ada di seluruh kota Mekkah apakah aman untuk dilewati.
"Kami sudah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi regu penolong dan regu pemadam kebakaran," kata Arbain seraya mengatakan pihaknya juga sudah menempatkan aparat dalam jumlah yang cukup ke sejumlah tempat di kota Mekkah, termasuk menyiapkan langkah antisipasi banjir selama pelaksanaan haji. Daerah-daerah yang biasanya banjir saat hujan deras di Mekkah antara lain wilayah Um Al-Joud, Haj Street, Ghasala, Sharaie dan Awali.
Lebih lanjut dalam pernyataannya Kolonel Arbain mengatakan, ia sudah menyiagakan tujuh tim untuk memonitor adanya polusi radioaktif, bahan kimia dan bakteri. "Tim ini akan memeriksa tingkat polusi di dalam terowongan-terowongan dan area-area yang dipadati jemaah," katanya.
Sampai hari Selasa (27/12) menurut Kepala Direktorat Jenderal Paspor, Mayor Jenderal Salim Al-Belaihed, jumlah jamaah haji yang sudah tiba di tanah suci mencapai 883.954 orang. Dari jumlah itu sebanyak 834.128 jamaah datang dengan menggunakan pesawat terbang, 34.862 lewat jalan darat dan 14.964 jamaah lewat jalan laut.
Dalam pelaksaan haji, salah aktivitas yang banyak ditunggu para jamaah haji adalah prosesi penggantian kain selubung Ka’bah atau Kiswah. Untuk iu, Kepala Kepresidenan Urusan Dua Mesjid Suci, Sheikh Saleh Al-Hussayin akan menyerahterimakan Kiswah yang baru pada Kepala Penjaga Ka’bah Sheik Abdul Aziz Al-Sheibi pada tanggal 1 Januri 2006 mendatang.
Ziyad Mohiuddin Khoja dari pabrik tempat pembuatan Kiswah in Um Al-Joud mengungkapkan, biaya pembuatan Kiswah itu mencapai 20 juta rial. "Presentasi Kiswah yang baru ini akan dilakukan dalam sebuah acara di pabrik," katanya pada Arab News.
Selain membuat kain penutup Ka’bah, pabrik ini juga memproduksi bendera-bendera Arab Saudi. "Ribuan orang, kebanyakan dari mereka jamaah haji, berkunjung ke pabrik ini tiap tahunnya," kata Khoja. Lebih dari 200 orang Saudi bekerja di pabrik yang dibangun saat pemerintah Raja Abdul Aziz ini. (ln/ArabNews)