Ratusan ribu rakyat Turki termasuk wanita dan anak-anak, turun ke jalan di kota Instanbul, Minggu (9/7). Mereka melakukan aksi long march memprotes serangan gencar militer Israel terhadap rakyat Palestina.
Jalan-jalan di kota Istanbul hari itu dijejali oleh sekitar 300 ribu pengunjuk rasa yang mengibar-ngibarkan bendera Turki dan Palestina. Mereka juga membawa spanduk-spanduk, antara lain berbunyi,"Jangan hanya jadi penonton saja terhadap pembunuhan massal" dan "Kami semua adalah rakyat Palestina."
Setelah melakukan long march, para pengunjuk rasa berkumpul di lapangan Caglayan. Aksi unjuk rasa itu sendiri merupakan seruan dari partai Kebahagiaan (Saadet), partai Islam yang ada di Turki.
Sejumlah tokoh ikut memberikan orasi dalam aksi tersebut, antara lain Ketua Partai Kebahagiaan, Recai Kutan, Kepala sindikasi guru, Ahmet Gumdagdvu dan Presiden American Center for Islamic Research, Dr. Salah Sultan.
PM Palestina Ismail Haniyah dan mantan PM Turki Necmettin Erbakan ikut memberikan pidatonya melalui video konferensi.
Erbakan yang pernah menjadi perdana menteri selama satu setengah tahun menyatakan menyesalkan pembunuhan banyak warga sipil Palestina oleh pasukan penjajah Israel. Ia juga mengecam sikap para pemimpin Arab dan Islam yang hanya berdiam diri dan bersikap apatis, termasuk pemerintahan Turki di bawah pimpinan PM Recep Tayyib Erdogan, yang tidak memiliki sikap yang tegas terhadap Israel. Pada kesempatan itu, Erbakan mengingatkan kembali sikapnya yang pernah memecat menteri luar negerinya karena berhubungan dengan Zionis Israel.
Tidak ada wakil dari pemerintahan Turki yang ikut dalam aksi unjuk rasa itu. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri pada Sabtu (8/7), Turki menyatakan prihatin atas makin meluasnya kekerasan di wilayah Palestina.
"Pembunuhan terhadap banyak warga Palestina tepat didepan mata seluruh dunia, sangat mengerikan," tulis Menlu Abdullah Gul dalam pernyataan itu. Ia menyatakan sangat ‘ngeri’ melihat warga Palestina yang terbunuh akibat serangan udara Israel.
Lebih lanjut Erbakan menekankan pentingnya boikot persenjataan bagi Israel. Hal serupa juga dilontarkan oleh Dr. Sultan yang mengajak umat Islam sedunia untuk melakukan tekanan yang lebih kuat pada pemerintahannya masing-masing agar membantu rakyat Palestina menghadapi serangan gencar Israel dan kembali melakukan boikot terhadap Zionis Israel. (ln/iol)