Daulah Islam mampu menaikkan pendapatan sebanyak $ 1 juta per hari dari penjualan minyak mentah dari ladang minyak di Irak yang ditaklukkan yang kemudian dijual melalui Turki .
Pakar industri minyak percaya bahwa Daulah Islam Irak dan al-Sham (Isis) mampu menjual $ 25 per barel untuk minyak mentah di kapal tanker dari selatan kota Mosul.
Laporan spesialis Minyak Irak mengatakan bahwa pusat perdagangan di kota Tuz Khurmatu di pinggiran wilayah Kurdi. Pedagang di sana membeli konvoi kapal tanker yang disediakan oleh Daulah Islam.
Kemajuan cepat dari Negara Islam setelah penaklukan Mosul memberikannya kontrol atas jalur pipa minyak Kirkuk / Ceyhan, dan kilang minyak Baiji, Kilang-kilang tersebut adalah yang paling penting di negara Irak.
“Situasi ini memungkinkan bagi Daulah Islam untuk melakukan beberapa bisnis yang cerdas yang menghasilkan uang dari penjualan minyak mentah di berbagai bagian Irak.”
Daulah Islam juga mengklaim telah menguasai Efrat Oil Company Suriah . Analis mengikuti kemajuan gerakan yang semakin percaya diri karena minyak merupakan aset utama pendanaan untuk mendukung penyebaran Khilafah Islam.
Hassan, seorang ahli perminyakan, melaporkan bahwa Daulah Islam telah mampu mengurangi 75% harga bensin dari sebelumnya di jalan-jalan Deir al-Zour setelah mengamankan loyalitas milisi pemberontak lainnya pada pekan lalu.
Laporan lainnya mengatakan Negara Islam telah melakukan puluhan ribu pemasangan generator diesel besar-besaran di wilayah yang ditaklukkan.
Ekspor Irak baru-baru ini menjadi naik dibawah Daulah Islam menjadi hampir 3 juta barel per hari, tepat di atas tingkat sebelum invasi AS pada tahun 2003 untuk menggulingkan Saddam Hussein. Hampir semua minyak mentah diekspor dipompa keluar dari ladang minyak selatan di wilayah dominasi Syiah dan kini telah terpengaruh oleh kemajuan Negara Islam.
Tapi peningkatan aset minyak yang signifikan menjadi pukulan besar pemerintahan Syiah Baghdad dan berdampak membengkaknya kas Daulah Islam di Irak utara.
Jordan Perry, seorang analis di Irak , mengatakan Daulah Islam bisa muncul sebagai versi jihadis terbaru, yang akan memberikan layanan masyarakat dan program kesejahteraan rakyatnya.
“Jika Daulah Islam mendapatkan penghasilan yang $ 1 juta per hari dari mengolah minyak dari dataran Irak utara berarti mereka telah menguasai aliran pendapatan untuk membeli senjata, mendapatkan dukungan dari milisi . Sumber daya ini juga memberikan Negara Islam untuk mencontoh strategi Hamas dalam memberikan pelayanan, kesehatan dan pendidikan di mana mereka akan menjadi jauh lebih mengakar ke rakyatnya.” tambahnya (Telegraph/KH)