UNICEF Bagi-Bagi Al-Qur`an dan Injil di Malawi Afrika Selatan

United Nations Children’s Fund (UNICEF), organisasi bantuan pangan anak-anak di bawah payung PBB baru-baru ini melaksanakan program bantuan Al-Quran dan Injil untuk anak-anak Malawi, Selatan Afrika.

Para aktifis UNICEF mengatakan bantuan itu adalah sebagai wujud kepedulian dunia terhadap hak mendasar anak-anak dalam hidup dan pengembangan.

Edo Germa, perwakilan UNICEF di Nigeria mengatakan, “Program ini memiliki tujuan agar anak-anak bisa memperoleh hak mereka melalui agama sebagai medium dialog di masyarakat Malawi. ”

Ia menambahkan, anak-anak perlu menerima pengajaran dan pendidikan agama. “Kami berharap mereka bisa memperoleh hak mendasar melalui pendidikan agama Islam atau juga pelajaran hari Minggu di gereja-gereja, ” ujarnya.

Menteri Kesehata Malawi, Margore Ngaunje mengatakan, “Ide seperti ini adalah yang pertama kalinya di Malawi. Kami memang sangat membutuhkan dukungan dari keyakinan agama yang ada di masyarakat. ”

Program pembagian kitab suci ini, dilakukan UNICEF bekerjasama dengan Organisasi Persatuan Agama Melawan Aids di Malawi. Para aktifis UNICEF rencananya akan melakukan aksi mereka ke 12 propinsi dari total 28 propinsi di Malawi.

Di Malawi sendiri, terdapat 2.500 masjid. Tokoh Islam Malawi Syaikh Muhammad Utsman Amin yang juga selak Sekjen Majlis Ulama Malawi mengatakan, “Kami mempelajari masalah-masalah yang berkembang saat ini di sekolah-sekolah agama. Tapi program ini akan lebih mendorong keberanian kami untuk lebih memperkuat misi Islam di Malawi. ”

Sementara menurut pendeta Francis Mekandawri, dari Ikatan Injil Malawi mengatakan, “Program ini merupakan proyek internasional baru yang memperhatikan kondisi Malawi saat I ni. Dengan melibatkan faktor agama dalam mengatasi problem sosial, termasuk melindungi anak-anak dari penyakit. ”

Malawi merupakan salah satu wilayah terpencil yang belakangan juga menjadi perhatian berbagai organisasi sosial Islam. Kondisi kesehatan karena ekonomi yang buruk menyebabkan banyak warga Malawi Muslim yang menderita. Sensus yang diselenggarakan pemerintah menunjukkan 60% penduduk Malawi hidup di bawah garis kemiskinan di mana penghasilan mereka lebih sedikit dari satu dolar sehari. Berbagai organisasi sosial Islam telah mendirikan sejumlah klinik Islam di sejumlah lokasi Malawi. Salah satunya adalah Organisasi Tanmiya Islamiyah Ijtimaiyah yang beberapa kali berkunjung dan memberikan pengobatan bagi warga Malawi. Meski ide dan pembentukan klinik-klinik mereka berasal dari kaum Muslimin, tapi para dokter yang bertugas tidak membedakan agama mereka.

Hal serupa dilakukan oleh yayasan Kristen internasional yang juga telah mendirikan berbagai klinik kesehatan untuk warga Malawi. Menurut koresponden Islamonline, “Ada pertumbuhan besar dalam jumlah klinik kesehatan yang didirikan yayasan Kristen di Malawi. Mereka bahkan mendatangkan artis Madonna bersama suaminya dan menyatakan siap membangun rumah penampungan anak yatim korban aids.

Aids di Malawi memang merupakan bencana dahsyat. Setiap tahunnya, tak kurang 70 ribu orang meninggal akibat penyakit yang belum ada obatnya itu. Sementara jumlah total jumlah kasus aids di Malawi mencapai 110 ribu orang per tahunnya. Jumlah tersebut berarti mewakili 15% penduduk Malawi. Dan yang lebih memprihatinkan, tak kurang 70 ribu anak-anak di bawah usia 15 tahun yang menjadi korban aids.

Republik Malawi adalah sebuah negara yang terkurung daratan di Afrika bagian selatan. Malawi berbatasan dengan Tanzania di sebelah utara, Zambia di barat laut, dan Mozambik di timur, selatan dan barat. (na-str/iol)