Uni Eropa Tak Mampu Menghentikan Anti-Semit

Pemerintah Uni Eropa gagal menghentikan gerakan anti-Semit (anti-Yahudi), yang berlangsung di 27 anggotanya. Gerakan anti-Semit terus berlangsung di 27 negara Uni Eropa, dan bertambah keras sejak agresi Israel ke Gaza. Negara-negara Uni Eropa seperti membiarkan gerakan itu, karena rakyat di negara-negara masing-masing nampak semakin menebal penolakan terhadap ras-Yahudi, yang sangat eksklusif itu.

Seringkali, terjadi peristiwa insiden anti-Semit, tapi tidak ada laporan yang jelas, kepada fihak aparat, dan sulit mengindetifikasi pelakunya. Hal ini seperti dilaporkan Lembaga tentang Hak-Hak Fundamental Individu di Uni Eropa, yang berpusat di Wina, di mana seringkali insiden yang dialami komunitas Yahudi itu, tidak dilaporkan secara resmi ke lembaga itu. Kadang-kadang ada laporan tetapi tidak dapat menjadi dasar untuk melakukan kompilasi peristiwa yang terjadi.

Badan iu juga gagal melakukan penyelidikan peristiwa anti-Semit yang terjadi di Austria, Inggris, Ceko, Denmark, Perancis, Jerman Belanda, dan Swedia. Peristiwa anti-Semit itu terus meluas di 27 negara Uni Eropa, yang lahir gerakan anak-anak muda, dan sebagian mereka muncul di kampus-kampus utama di negeri itu. Di Perancis saja, peristiwa anti-Semit, terus meningkat dengan sangat tajam. Tahun 2001, insiden anti-Semit itu hanya 219 kali, tahun 2004 terjadi 974 insiden ini yang tertinggi, dan disusul tahun 2002 terjadi insiden sebanyak 936 kali. Tapi, di tahun 2007 menurun hanya terjadi 386 insiden. Sedangkan di tahun 2008, di sejumlah di negara Eropa meningkat drastis hampir mencapai 200% gerakan anti-Semit, yang digerakkan berbagai kelompok yang ada di benua Eropa.

Di Jerman menurut catatan statistik menunjukkan di tahun 2005 terjadi 1682 insiden anti-Semit, di tahun 2006 terjadi 1662 insiden anti-Semit, dan di tahun 2007 menurun hanya terjadi 1561 insiden. Di Belanda, tahun 2007 hanya terjadi 50 kali insiden dari 216 peristiwa anti-Semit yang terjadi di negeri kincir, sedangkan di Inggris, di tahun 2008 ini, terjadi insiden anti-Semit mencapai 561. Namun, rata-rata di Jerman dan Inggris meningkat tajam, sejak terjadinya perisitwa perang di Palestina, di mana mereka dapat menyaksikan langsung kekejaman yang dilakukan oleh rejim-Zionis Israel. Di Austria, terjadi sejak tahun 2005 terjadi insiden sebanyak 127 insiden. Memang, menunjukkan dengan operasi Cast Lead itu, tak pelak lagi Israel menjadi musuh bangsa-bangsa di dunia.

Di sebuah dinding beberapa kota di negara Eropa bertuliskan yang nadanya anti-Semit seperti ‘matilah Yahudi’. Ini menandakan memang persepsi masyarakat di Eropa mereka sudah tidak simpati lagi kepada Yahudi. (m/jp)