Meski Inggris bersekutu dengan Amerika soal agresi militer Israel, tampaknya tidak demikian dengan Uni Eropa. Kepala hubungan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana mendukung pengiriman pasukan multinasional yang akan dikirim ke Lebanon.
Menurut Solana, pengirimann pasukan perdamaian dari berbagai negara akan membantuk percepatan pemulihan Lebanon, khususnya di wilayah Selatan.
"Uni Eropa telah melakukan pembicaraan dengan beberapa negara, siang dan malam, dan saya berpikir kedatangan pasukan multinasional untuk menjaga keamanan. Kami, warga Eropa khususnya meyakini hal ini dan sangat mendukung," ujar Solana saat mengunjungi Jerusalem awal pekan ini.
Solana yang melakukan perjalanan marathon dari Lebanon, terus ke Palestina dan lanjut ke Israel untuk menemui Perdana Menteri Ehud Olmert dan mengatakan, bahwa beberapa negara telah menyatakan diri siap bergabung dan mengirimkan pasukan.
Beberapa negara itu adalah, Kanada, Malaysia, Brunei, dan juga Indonesia sendiri. Sementara itu, dari Eropa sendiri dijadwalkan Prancis akan memimpin pasukan gabungan dari negara-negara seperti Italia, Spanyol, Portugal dan juga Finlandia. Dalam waktu yang dekat, diperkirakan akan ada 4.000 pasukan multinasional yang akan segera berada di Lebanon, khususnya di wilayah Selatan.
Solana berharap dengan pengiriman pasukan perdamaian ini, konflik antara Hizbullah dan Israel tidak akan berulang, demi rakyat Lebanon. "Ini penting diingat untuk Israel, bulan lalu adalah bulan terburuk yang tak boleh terulang lagi dalam sejarah dunia," tandas Solana seperti dikutip Reuters.(na/str/ret)