Pertemuan di sidang darurat Uni Eropa mengatakan akan mencegah gerakan Daulah Islam, yang telah menguasai beberapa ladang minyak di Suriah dan Irak.
Beberapa pemerintah Eropa, termasuk Perancis, Inggris, Jerman, Republik Ceko dan Belanda, telah mengatakan mereka akan mengirim senjata kepada Kurdi .
Jumat, Kanada mengirimkan dua pesawat kargo militer ke Irak untuk memberikan senjata kepada Kurdi Irak yang memerangi militan Islam, kata Perdana Menteri Stephen Harper.
Sejak Juli, Mujahidin IS telah menguasai Irak utara termasuk kota Mosul mengalahkan pasukan Syiah dan menyebabkan gelombang pengungsi dari masyarakat Syiah , Kristen dan Yazidi.
IS juga memasuki kota Erbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak dan tempat bagi konsulat AS dan fasilitas lainnya. Presiden Barack Obama telah bersumpah untuk melindunginya.
Pertemuan para menteri Uni Eropa datang setelah tuntutan oleh Perancis, Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengkritik rekan-rekan menteri di Uni Eropa yang tetap ambil hak liburnya sementara warga sipil yang terkepung terancam mati di Irak.
“Bila ada orang meninggal , Anda harus datang kembali dari liburan Anda,” kata Fabius awal pekan ini, setelah menulis surat kepada Catherine Ashton untuk adakan pertemuan luar biasa para menteri Uni Eropa.
“Kami tidak berbicara tentang intervensi militer tetapi memberikan dukungan, semacam militer, kepada pemerintah Kurdi,” katanya.
Bidang pertahanan Perancis dan Inggris telah mengumumkan mereka akan mengirimkan senjata ke Kurdi Irak untuk mendorong kembali mujahidin Islamic State.
Pemerintah Uni Eropa juga khawatir dengan kemampuan IS untuk menarik para pejuangnya dari Eropa yang kemudian pulang kembali ke negara Barat dengan membawa misi jihad ke negaranya masing masing.
Pada hari Jumat, angkatan bersenjata Jerman mulai mengirimkan pasokan bantuan ke Irak utara dan menteri pertahanan mengatakan Jerman sedang mencari apakah juga akan memberikan peralatan militer ke wilayah Kurdi.
Pada hari Kamis, jet AS dan drone AS melancarkan serangan udara lainnya di Irak utara untuk menghancurkan kendaraan yang dioperasikan oleh pejuang ISIS, kata militer.
Operasi terakhir itu terjadi setelah Obama mengatakan kampanye udara telah mencapai tujuan awal dan memperingatkan serangan akan lebih banyak untuk melindungi personel AS di kota Kurdi Arbil.
Komando Sentral AS mengatakan drone dan jet tempur mengambil bagian dalam serangan terbaru, menghajar dua truk bersenjata IS yang telah menembak pasukan Kurdi.
Serangan kedua terjadi lebih dari 30 menit kemudian, menargetkan MRAP – truk lapis baja yang dikuasai IS , sebuah jenis yang niat awalnya disediakan oleh Washington untuk pasukan Syiah Irak . (Arby/Dz)