Uni Eropa Dukung Upaya Negara-Negara Arab Pertemukan Hamas-Fatah

Upaya untuk mendialogkan Hamas dan Fatah terus berlangsung. Meski terjadi perpecahan di tubuh Fatah yang menganggap tidak sahnya, kesepakatan dialog Hamas dan Fatah yang ditandatangani di Shan’a, Yaman bebebarapa waktu lalu.

Salah satu kesepakatan yang akan dijadwalkan adalah, dialog Hamas-Fatah a pada 5 April mendatang. Presiden Suriah, Bashar Al-Assad juga menyatakan akan menindaklanjuti upaya dialog antara Hamas dan Pemerintah Palestina (Fatah) itu.

Namun demikian menurut Javier Solana, utusan tinggi Uni Eropa, hingga saat ini Eropa tetap menolak komunikasi dengan Hamas karena Hamas masih termasuk dalam daftar organisasi teroris versi UE. Dan karenanya, tidak ada yang berubah dari sikap UE terhadap Hamas.

Javier Solana, usai membahas masalah Timur Tengah dengan koleganya, para menteri Luar negeri di Uni Eropa mengatakan, “Kita tidak mempunyai hubungan langsung dengan Hamas. Apa yang selama ini kami lakukan adalah berbicara dan khususnya dengan rekan-rekan kita di Mesir yag kemudian mengatur perundingan antara berbagai kelompok yang bertikai di Palestina, dengan Israel.”

Ia menambahkan, “Sampai sekarang tidak ada perubahan sikap UE terhadap Hamas.” Tapi ia juga mengatakan pihaknya mendukung apa yang dilakukan oleh sejumlah negara Arab untuk menggagas perdamaian dengan Hamas yang kini menguasai Ghaza, dan Fatah yang kini menguasai Tepi Barat.

Solana mengatakan, “Ada sejumlah gagasan Mesir dan Yaman yang kini kami biarkan untuk saling berinteraksi. Tapi sikap kami adalah bahwa rakyat Palestina adalah orang-orang yang harus menentukan kesempatan untuk berbicara di antara mereka, baik secara rahasia atau terbuka. Kami tetap mendukung dialog antara Hamas dan Fatah.”

Ditanya, terkait kemungkinan UE berdialog dengan Hamas, Koshenir mengungkapkan harapannya bahwa kemungkinan tersebut bisa disetujui oleh 27 anggota negara Uni Eropa. (na-str/albwb)