UNESCO Tetapkan Tahun 2007 Sebagai Tahun Jalaluddin Rumi

Badan PBB untuk pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan- UNESCO, menetapkan tahun 2007 sebagai "Tahun Rumi", bertepatan dengan peringatan 800 tahun kelahiran Jalaluddin Rumi, seorang tokoh sufi dan penyair terkenal bukan hanya di dunia Islam.

Ia merupakan tokoh sastra dan spiritual yang dikenang sepanjang masa karena pesan-pesan yang ditulisnya tentang cinta, kemanusiaan dan perdamaian. Jalaluddin Rumi adalah seorang penyair terkemuka dan pendiri kelompok "Sufi Maulvi", sebuah persaudaraan penganut aliran sufi.

Rumi lahir pada 30 September 1207 di Balk, kota Khorasan di Persia yang sekarang masuk ke wilayah Aghanistan. Ia lahir dari keluarga yang gemar belajar agama. Ia dan keluarganya pindah dari Persia untuk menyelamatkan diri dari invasi Bangsa Mongol ketika itu dan ia menghabiskan masa hidupnya di Konya, Anatolia saat Dinasti Seljuk berkuasa, hingga wafatnya. Rumi sempat pergi haji ke Makkah semasa hidupnya.

Rumi banyak menulis puisi-puisinya ketika masih tinggal di Persia. Puisi-puisi Rumi dibaca banyak orang sampai ke Iran, Afghanistan, Tajikistan dan diterjemahkan sampai ke negara Turki, Azerbaijan, AS dan Asia Tenggara.

Ketika ayahnya, Bahaduddin Wallad meninggal dunia, pada 1231 Rumi menggantikan posisi ayahnya sebagai profesor bidang ilmu agama. Saat itu ia masih berusia 24 tahun, tapi ilmu agamanya hampir sama dengan para pakar dan ulama.

Rumi pertama kali mengenal sufisme dari Shamsuddin dari Tabriz, seorang Muslim yang sengaja hidup miskin dan mengembara ke mana-mana. Ia sangat mencintai gurunya itu. Rasa kehilangan yang dalam saat Shamsuddin wafat, dituangkan Rumi dalam musik dan lirik-lirik puisinya yang bertajuk "Divani Shamsi Tabrizi."

Puisi-puisi Rumi menunjukkan rasa cintanya pada Allah dan tokoh ini telah memberi pengaruh besar pada sastra, pemikiran dan ekspresi keindahan di dunia Islam. Selama berabad-abad, karya-karya Jalaluddin Rumi memberikan pengaruh yang signifikan pada karya sastra berbahasa Persia, Urdu dan Turki.

Rumi telah menanamkan kecintaan pada Allah, Nabi Muhammad saw, sikap toleransi dan penghormatan terhadap kemanusiaan. Dunia yang dibangunnya menjadi jantung, dunia di mana matahari, bulan dan bintang beredar sesuai hukum, perintah, harmoni dan kedamaian. Rumi dianggap sebagai monumen pemikiran dan seorang tokoh jenius yang luar biasa.

Jalaluddin Rumi meninggal dunia pada 17 Desember 1273. Para pengikutnya selalu memperingati hari wafatnya dan mendirikan Ordo Maulavi. Para pengikut aliran sufi ini melakukan ritual penyembahan pada Tuhan dengan musik dan tari. (ln/dailytimes)