Badan PBB bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan-UNESCO, mendesak Isarel untuk menghentikan penggalian di dekat kompleks Masjid al-Aqsha. Badan PBB yang berbasis di Paris menilai, penggalian yang dilakukan Israel sudah cukup untuk memperkirakan kondisi struktur jalan ke Pintu Maghariba.
Israel mulai melakukan penggalian dan menghancurkan jembatan kayu yang menuju Pintu Maghariba-satu dari 14 pintu gerbang Masjid al-Aqsha-pada 6 Februari lalu. Tindakan Israel itu diprotes bukan hanya oleh warga Palestina tapi juga oleh dunia Islam.
Israel membantah, penggalian yang dilakukannya akan membahayakan tempat suci ketiga umat Islam itu. Namun foto-foto yang diambil anggota Knesset (parlemen Israel), Abbas Zakur memperlihatkan dua ruang sholat di konpleks Masjid al-Aqsha yang hancur akibat penggalian yang dilakukan Israel.
Foto-foto itu juga menunjukkan bahwa Israel juga sudah menghancurkan terlebih dulu dinding pembatas dua ruangan sholat tadi. Abbas Zakur yang berasal dari kalangan Arab Israel ini menuding otoritas Israel sengaja menyembunyikan mihrab tersebut dan menutupinya dengan papan-papan.
UNESCO menyatakan, penggalian yang dilakukan Israel tidak berdasarkan perencanaan yang jelas, tanpa pembatasan sampai di mana penggalian akan dilakukan. Hal ini memungkinkan aktivitas penggalian yang luas dan sebenarnya tidak perlu dilakukan.
"Pemerintah Israel harus diminta segera menghentikan penggalian tempat bersejarah itu, " kata sejumlah pejabat PBB yang memiliki akses terhadap misi-misi UNESCO.
UNESCO juga menyatakan, Israel harus membuat perencanaan yang jelas dan harus berkonsultasi dulu dengan Yordania serta lembaga waqaf Palestina, sebelum melakukan penggalian. Karena Yordania dan waqaf Palestina adalah pihak yang memiliki wewenang atas tempat-tempat suci di Al-Quds.
Jika pun Israel terus melakukan penggalian, tegas UNESCO, aktivitas itu harus di bawah pengawasan dunia internasional.
Saat ini sudah ada tim dari UNESCO dan Turki yang mengirim tim arkeolognya guna mengawasi penggalian yang dilakukan Israel. UNESCO sendiri telah menetapkan kota tua Al-Quds sebagai salah satu peninggalan bersejarah dunia dan harus dilindungi kelestariannya. Pada tahun 1982, UNESCO bahkan memasukkan al-Quds ke dalam daftar peninggalan sejarah dunia dalam posisi bahaya.
Kecurigaan bahwa Israel punya maksud tertentu terhadap kompleks Masjid al-Aqsha, merupakan hal yang wajar. Surat kabar terbitan Inggris Guardian baru-baru ini mengungkap sebuah memo rahasia pemerintah Inggris yang menuduh Israel terlalu terburu-buru "meyudaiskan" Al-Quds, untuk mencegah kota itu dijadikan ibukota negara Palestina di masa depan.
Bagi umat Islam, Masjid al-Aqsha merupakan peninggalan sejarah yang sangat penting, karena masjid itu pernah menjadi kiblat pertama dan berperan penting dalam sejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. (ln/iol)