Ulama Saudi Siap Jawab Tantangan Debat Pimpinan Al-Qaidah

Sejumlah ulama Arab Saudi terpancing dengan pemberitaan bahwa orang nomor dua Al-Qaidah, Ayman al-Zawhri menantang masyarakat dunia dan media massa untuk berdebat dengannya tentang ajaran Islam yang benar.

Para ulama Saudi yang tergabung dalam organisasi kegiatan Kampanye Perdamaian (Asskeenah) menyatakan siap menjawab tantangan al-Zawhri. "Kami menyambut tantangan debat al-Zawhri, tentang hukum Islam, kitab suci al-Quran, sunnah, interpretasi para ulama dan tentang penghormatan antara sesama manusia, " kata Khalid Al-Moshawah, juru bicara Kampanye Perdamaian, sebuah kegiatan yang diluncurkan pada tahun 2004, beranggotakan para imam dan ulama Saudi. Kegiatan ini bertujuan untuk menangkal kalangan ekstrimis dan militan dengan cara dialog melalui media internet.

Surat kabar Al-Hayat dalam laporannya mengutip pernyataan Al-Moshawah yang mengatakan, "Perkembangan teknologi modern memungkinkan debat dengan Al-Zawhri di manapun ia berada, dengan alat apapun, jika memang Al-Zawhri mau. "

Al-Moshawah melanjutkan, "Jika al-Qaidah merasa skeptis berdebat melalui media internet dengan alasan keamanan, mereka boleh memilih tempat yang menurut mereka cocok, dan kami siap berangkat ke tempat manapun di Afghanistan. "

Situs-situs milik al-Qaidah, As-Sahab dan Al-Fjar, awal bulan kemarin memuat pernyataan al-Zawhri yang mengatakan bahwa dirinya siap menerima pertanyaan-pertanyaan yang "singkat dan padat" dari seluruh dunia tentang ajaran Islam yang benar. Kedua situs menetapkan tanggal 16 Januari sebagai batas waktu terakhir penerimaan pertanyaan, namun tidak menjelaskan bahwa Al-Zawhri akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Sementara itu, Syaikh Majed Al-Mersal, anggota Komite Konsultasi Kementerian Dalam Negeri Saudi yang juga anggota Kampanye Perdamaian menyatakan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah inisiatif dan meminta media-media milik Al-Qaidah untuk mengkordinir debat dengan para pemikir-pemikir di jaringan al-Qaidah. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak al-Qaidah. Menurut Al-Mersal, para ulama Saudi juga siap berdebat di televisi dengan Al-Zawhri.(ln/iol/alarby)