Seorang ulama Saudi yang mengeluarkan fatwa awal minggu ini mengenai larangan perjalanan ke Dubai, akhirnya menarik pernyataannya.
Sheikh Mohammad al-Shanar mengeluarkan fatwa melalui Twitter pekan lalu, menyatakan penyebaran “ketidakmoralan” di kota Emirat sebagai alasan di balik fatwanya.
Namun, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu kemarin, ulama itu mengatakan: “Setelah fatwa saya, ada banyak reaksi oleh banyak orang, termasuk ulama yang jujur dan baik.”
“Jadi, setelah diskusi, kontemplasi dan peninjauan kembali, dan karena tujuan perjalanan orang bervariasi, saya mengumumkan perjalanan ke Dubai tetap bisa dilakukan apalagi itu suatu keharusan.”
Dia juga melakukan upaya-upaya untuk mempererat hubungan dengan Uni Emirat Arab.
“Orang-orang Emirat adalah saudara kita dan kita mengasihi mereka dan menghargai mereka. Mereka dikenal juga menjaga tradisi yang baik dan untuk keprihatinan mereka atas agama. Insya Allah, tidak ada yang akan mampu merusak persahabatan dan persatuan ini. ”
Shanar awalnya mengeluarkan fatwa untuk menjawab pertanyaan yang menanyakan apakah seorang wanita bisa mengunjungi Dubai tanpa wali laki-laki.
Dia mengatakan: “Seorang wanita bertanya padaku apakah dia mungkin pergi ke Dubai tanpa wali. Aku menjawabnya dengan mengatakan: pergi ke Dubai tetap dilarang, didampingi atau tidak oleh walinya , karena penyebaran ketidakmoralan dan meningkatnya kemaksiatan di sana. (Arby/KH)
