Para pemimpin Muslim di Republik Ceko menyuarakan keprihatinan mendalam atas serangan polisi atas jamaah yang sedang lakukan sholat Jumat di Masjid di Praha selama akhir pekan lalu , memperingatkan bahwa serangan seperti itu bisa memicu sentimen anti -Muslim di negara Eropa .
” Kami tidak tahu alasannya mengapa polisi datang , ” ujar Wahono Yulianto , seorang diplomat Indonesia yang ikut menjadi saksi mata selama serangan di masjid , dikutip oleh New York Times pada hari Selasa, 29 April.
Yulianto berada di markas Islam , pusat kegiatan masyarakat Muslim di Praha , ibukota Ceko , Jumat lalu ketika ia menghadiri shalat Jumat berjamaah .
Tiba-tiba , polisi mengepung dan menyerang Islamic centre itu yang berada di pinggiran kota pada saat shalat Jumat , menahan 20 orang dan menangkap seorang penulis Islam yang berusia 55 tahun dengan tuduhan ia menghasut kekerasan dalam buku yang dibuatnya.
” Para polisi memaksa kami mengangkat tangan dan menyuruh kami untuk berbaring di lantai , ” katanya .
” Mereka berjalan semena mena di dalam ruang sholat dengan sepatu mereka dan berteriak keras , ” tambah Yulianto , ia mengatakan juga bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia di Praha telah mengajukan keluhan resmi kepada Kementerian Luar Negeri Ceko dan ia pun juga ditahan oleh polisi selama 90 menit .
Polisi mengatakan penulis yang ditangkap adalah penulis ” The Fundamentals of Tauhid ” , buku diterjemahkan ke dalam bahasa Ceko .
Penulis menghadapi tuduhan mempromosikan kebencian , kejahatan dan akan dihukum 10 tahun penjara .
Buku ini ditulis oleh Abu Bilal Philips Ameenah , seorang imam kelahiran Jamaika .
Muneeb Hassan Alrawi , kepala Asosiasi Komunitas Muslim di Checz, mengatakan bahwa beberapa eksemplar buku telah disita oleh polisi dalam penyerbuan Jumat tersebut.
Republik Ceko , yang memiliki populasi lebih dari 10 juta orang , adalah rumah bagi sekitar 15.000 Muslim .
Pada tahun 2004 , Praha mengakui Islam sebagai agama resmi , memberikan hak-hak umat Islam pada aturan yang sama berlakunya dengan agama Kristen dan Yahudi .