Kasus terbaru adalah Syeikh Mohammed Yunus Kamoga yang ditangkap, kemudian setelah mendekam di penjara selama seminggu, beliau dideportasi ke Uganda.
Padahal Syeikh Kamoga telah hidup di Kenya secara resmi hampir 30 tahun dengan kegiatan sehari-harinya berdakwah. Selain menyebarkan Islam secara simpatik bijak, tak ada lagi aktivitas Syeik Kamoga lainnya.
Sebelumnya, Syeikh Ibrahim Syariff Attas dari ormas Al-Manaar Welfare juga dipindahkan ke Inggris. Syeikh Ibrahim asli lahir dan besar di Kenya. Selama ini organisasinya aktif mengadakan amal dan membantu pembangunan masjid-masjid di Kenya. Tuduhan yang dialamatkan kepadanya pun jelas, “Anda sudah mengelilingi seluruh negeri dan mendirikan masjid.”
Pemimpin Al-Manaar Welfare, Syeikh Osman, sekarang tengah menjadi incaran berikutnya. Tidak heran, karena sejak pemilihan 2007 lalu, ia memprotes keras Presiden Kibaki atas hasil pemilu tersebut. Syeikh Osman sendiri sudah berdakwah di Kenya hampir 20 tahun lamanya.
Tiga kasus deportasi ini adalah contoh nyata, bagaimana sebuah negara Afrika mengincar para ulama muslim yang sangat berpengaruh, dengan dalih terorisme. Warga muslim di Kenya pun tidak tinggal diam. Sebagian besar dari mereka turun ke jalan melakukan demo, menentang aksi-aksi penangkapan tersebut. Ini tak lebih ketakutan para penguasa Kristen di kawasan itu, yang melihat semakin luasnya pengaruh Islam. (sa/mn)