Para ulama Muslim di India yang mewakili sekitar 50 organisasi Islam di negeri itu menggelar pertemuan untuk membahas bagaimana komunitas Muslim India harus menyikapi insiden serangan di Mumbai. Dalam pertemuan itu, sejumlah ulama menyatakan menolak jika sembilan jenazah pelaku serangan dimakamkan di India.
"Mereka harus dimakamkan di tanah tempat mereka berasal. Tidak ada tempat buat mereka di tanah kami yang suci," kata Syed Moinuddin Ashraf, pimpinan pesantren Jamia Qadriya Ashrafiya.
Sembilan jenazah para pelaku serangan di Mumbai masih disemayamkan di dua masjid di rumah sakit Mumbai. Pihak rumah sakit masih menunggu instruksi dari pemerintah, tindakan apa yang akan dilakukan terhadap jenazah-jenazah itu.
"Lembaga-lembaga sosial sepertinya sudah diminta untuk mengurus pemakaman mereka, tapi tak satu pun yang menyatakan siap," kata seorang pejabat senior di Rumah Sakit Sir Jamsetjee Jeejebhoy di Mumbai, tempat dimana delapan jenazah pelaku serangan disimpan.
Pejabat itu menambahkan, otoritas berwenang di India mungkin masih menunggu beberapa hari lagi, siapa tahu ada orang yang datang untuk mengenali atau mengambil jenazah-jenazah itu. Dari 11 orang yang diduga melakukan serangan serentak dan terkordinasi di Mumbai pekan kemarin, pasukan India hanya berhasil menangkap hidup-hidup satu orang pelaku.
Para ulama Muslim di India berharap pemerintah memperhatikan sikap mereka yang menolak jenazah para pelaku dimakamkan di India. "Seluruh komunitas Muslim mengutuk serangan ini. Tak satupun agama yang mengajarkan orang untuk membunuh," kata Mohammad Mansur Ali Qadami, sekjen Jamiat Ulama Sunni India.
Para ulama itu juga menegaskan bahwa siapa pun pelakunya harus dihukum berat agar serangan serupa tidak terulang lagi. Untuk menunjukkan penolakan terhadap aksi-aksi kekerasan, Muslim Mumbai rencananya akan menggelar aksi long-march damai setelah salat Jumat lusa.
Dalam pertemuan tersebut, para ulama India juga membahas langkah-langkah untuk mengantisipasi munculnya opini umum yang mengaitkan ekstrimisme dengan Islam, pasca tragedi Mumbai. (ln/aby)