Uji Coba Misil Israel, Sudah Sesumbar Ternyata Gagal

Informasi kegagalan uji coba misil Arrow II milik Israel yang dilakukan di California, AS pekan kemarin makin mencuat meski kegagalan itu dirahasiakan. Sumber-sumber di Israel sendiri yang mengakui kegagalan itu, padahal Israel sudah sesumbar bahwa pihaknya sudah berhasil mengembangkan misil Arrow II sebagai bagian dari sistem pertahanan misil mereka.

Uji coba yang dilakukan di California pekan kemarin, bertujuan untuk melakukan penilaian sejauh mana efisiensi Arrow II terbaru dalam menangkal misil-misil balistik jarak menengah, misalnya jenis misil Shahab-3 buatan Iran.

Sebelumnya, Israel telah melakukan uji coba sistem misil itu di Israel, tapi uji coba itu tidak pernah berhasil mencapai target jarak terjauh yang diinginkan, karena keterbatasan ruang di dalam dan di sekitar Israel. Jadilah uji coba itu digelar di California.

Menurut Lembaga Pertahanan Misil AS, uji coba dilakukan dengan cara meluncurkan misil imitasi Arrow II di atas Samudera Pasifik dengan menggunakan pesawat jenis C-17 milik Angkatan Udara AS. Saat peluncuran, radar Arrow terdeteksi, misil berada di jalur target dan data bisa langsung disampaikan ke "pusat kontrol manajemen data." Tapi dalam proses itu terjadi berbagai kecerobohan sehingga misil pencegatnya tidak bisa meluncur. Dua kali uji coba yang dilakukan pada pekan kemarin, keduanya gagal akibat permasalahan komunikasi antara radar dan misil.

Sistem pertahanan misil Arrow II merupakan misil kebanggaan Israel yang dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries Ltd. dan perusahaan Boeing Corporation milik AS. Misil ini didisain khusus untuk mencegat misil-misil jarak pendek dan menengah. Misalnya misil Scud yang bisa menempuh jarak 300 sampai 400 kilometer, misil Shahab-3 buatan Iran dan misil Sejjil yang bisa menempuh jarak sampai 2.000 kilometer.

Israel berusaha mengembangkan sistem pertahanan misil Arrrow II untuk mengantisipasi misil-misil Iran jika Israel jadi menyerang negara Para Mullah itu. Selain Arrow II, Israel juga mengklaim sedang mengembangkan teknologi sistem pertahanan misil Arrow III yang disebut-sebut memiliki "sistem yang berbeda total" dengan Arrow II. Tapi nyatanya, sistem Arrow II saja ternyata gagal mencapai target saat uji coba. (ln/prtv)