Uni Eropa menyatakan tidak akan memasukkan Hizbullah ke dalam daftar organisasi teroris, seperti yang diminta AS.
"Melihat situasi sensitif di mana kita berada saat ini, saya pikir itu bukan langkah yang akan kita lakukan untuk sekarang ini," kata Presiden Uni Eropa yang juga menteri Luar Negeri Finlandia, Erkki Tuomioja.
Eropa menegaskan hal itu sebagai respon terhadap surat yang ditandatangani 213 anggota Kongres AS yang meminta Uni Eropa mengikuti langkah AS mengkatagorikan gerakan Hizbullah sebagai organisasi teroris.
Meski saat ini menolak menyebut Hizbullah sebagai organisasi teroris, namun Presiden Uni Eropa, Tuomioja mengisyaratkan bukan tidak mungkin nantinya UE juga mengikuti langkah AS. Ini tersirat dari pernyataannya bahwa 25 negara anggota UE bisa saja memulai kembali pembahasan masalah itu setelah Israel dan Hizbullah mencapai kesepakatan damai.
"Setiap pihak di Libanon seharusnya bersatu untuk mencapi kesepakatan damai" kata Tuomioja. (ln/UPI)