UAE Tandatangani Kerjasama Proyek Nuklir dengan AS

Uni Emirat Arab menandatangani kerjasama proyek pengembangan nuklir untuk keperluan sumber energi dengan Amerika Serikat hari ini, Senin (21/4).

Menteri Luar Negeri UAE Syaikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan pada Menlu AS Condoleezza Rice mengatakan bahwa negaranya ingin menjadi contoh yang baik bagi negara lain di kawasan Timur Tengah terkait program nuklir untuk keperluan damai.

"Saya tahu Anda akan menjadi contoh yang baik. UAE adalah partner yang sangat bertanggung jawab, " kata Rice menjawab pernyataan Syaikh Abdullah.

Di tengah memanasnya persoalan nuklir Iran, enam negara anggota Dewan Kerjasama Kawasan Teluk pada tahun 2006 lalu menyatakan akan membangun kerjasama pengembangan teknologi nuklir untuk tujuan damai. Keenam negara itu antara lain Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar dan Arab Saudi. Selain UAE, Bahrain sudah menandatangani kerjasama serupa dengan AS pada bulan Maret kemarin.

Tapi, berbeda dengan Iran, Bahrain berjanji tidak akan mengembangkan teknologi nuklir yang sensitif dan akan memanfaatkan pasar internasional yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi proyek nuklirnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Uni Emirat Arab, yang dalam kertas kerjanya menyatakan akan mengimpor bahan bakar untuk reaktor nuklirnya dan tidak akan melakukan pengayaan uranium di dalam negeri. (ln/al-arby)