Tzipi Livni: Dua Tahun Yang Sia-Sia Netanyahu

Pemimpin oposisi Israel, Tzipi Livni (Kadima) mengkritik pada hari Selasa lalu bahwa saat ini pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyia-nyiakan waktu selama dua tahun sebelum akhirnya melakukan negosiasi dengan Palestina.

Dalam pidatonya di Universitas Harvard John F. Kennedy School of Government, Livni mengatakan bahwa pemerintah Israel harus membuat keputusan yang akan menyelamatkan sisa-sisa dari negosiasi.

Livni mengatakan bahwa mengakhiri konflik dengan Palestina adalah suatu kepentingan Israel yang jelas, dan bukan bergantung pada kepada Presiden Amerika Serikat suka atau tidak suka.

Sebelumnya pada hari Selasa, Netanyahu mengadakan forum dengan enam menteri kabinet senior tetapi tidak membahas kebuntuan dalam pembicaraan damai Israel-Otoritas Palestina.

Selain itu, Raja Yordania Abudullah mendesak Israel dan Palestina pada hari Selasa untuk tidak melewatkan ‘kesempatan bersejarah bagi perdamaian,’ sementara dari Mesir, Hosni Mubarak memperingatkan ‘teror global’ jika perundingan perdamaian Timur Tengah gagal.

Di Harvard, Livni juga mendiskusikan tentang Iran, dan mengatakan bahwa ideologi agama republik Islam itu membuat konflik dengan Israel tak terpecahkan. (sa/haaretz)