Situs jejaring sosial, Twitter, menghapus tiga akun dari gerakan Mujahidin “asy-syabab” di Somalia, Jum’at kemarin.
Gerakan Asy-Syabab menanggapi hal tersebut pada satu akun yang tersisa di situs dalam teks berbahasa arab yang berbunyi: “tidak ada kekuatan melainkan dari Allah, ini bukti baru tentang kebebasan berekspresi di Barat.”
Syabab meluncurkan akun yang dihapus tersebut pada bulan Desember 2011, ketika pasukan Kenya datang untuk berperang di Somalia.
Gerakan menggunakan akun ini pada sebagian besar waktunya, untuk membuat ancaman dan ejekan kepada tentara Somalia.
Namun dari Pihak Twitter menolak untuk memberikan pernyataannya tentang penutupan akun pada jejaring sosial tersebut. (hr/CNN)