Maskapi penerbangan “ Turkish Airlines” mengeluarkan sebuah keputusan yang melarang para pramugarinya “Tabarruj” (berdandan yang berlebihan) serta menggunakan beberapa perlengkapan kecantikan, dimana Hal tersebut langsung menyulut perdebatan di Turki.
Pihak Maskapai yang telah mencapai tingkat pertumbuhan dan memperoleh keuntungan yang besar selama beberapa tahun terakhir tersebut menganggap bahwa “cat kuku dan lipstik mengganggu para penumpang dan hal tersebut juga dianggap mencoreng citra baik dari kru.”
Keputusan tersebut dikeluarkan di bulan yang sama dengan dikeluarkannya keputusan melarang penyediaan minuman keras (beralkohol) di pesawat dalam penerbangan Internasional setelah sebelumnya diberlakukan dalam penerbangan domestik.
Perdebatan berkecamuk setelah pihak oposisi Turki menuduh pihak manajemen Maskapai yang ditunjuk oleh Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan, telah “mengislamisasikan” Maskapai serta meletakkannya dibawah kontrol kaum Islamis.
Manajemen Maskapai baru-baru ini mengangkat ratusan alumni Universitas Agama sebagai pegawai dan staf di Bandara, dan memecat sejumlah besar pekerja dari kaum kiri sekuler dengan alasan bahwa mereka ikut dalam pemogokan buruh yang melanggar UU ketenagakerjaan serta peraturan Maskapai.
Perlu dicatat, sebelumnya beredar kabar bahwa Maskapai akan menjadikan pakaian “Utsmaniyah” sebagai seragam kru pesawat, namun pihak manajemen Maskapai mengingkarinya. (hr/IT)