Turki Senin kemarin (25/6) mengatakan bahwa pasukan Suriah telah menembak pesawat kedua Turki yang sedang mencari sebuah jet F-4 yang ditembak jatuh oleh Suriah pekan lalu, namun pesawat kedua yang ditembak tidak jatuh.
Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc mengatakan pada konferensi pers bahwa Turki akan melindungi dirinya sendiri dalam kerangka hukum internasional terhadap apa yang disebutnya “tindakan bermusuhan” Suriah terhadap ditembak jatuhnya pesawat jet pengintai akhir pekan lalu, menurut laporan Reuters.
Dia mengatakan pada akhir pertemuan kabinet bahwa pesawat jet pengintai yang ditembak jatuh Suriah “tidak akan dibiarkan begitu saja” dan kemudian mengancam bahwa Turki akan menurunkan ekspor listrik ke Suriah.
“Kami telah mempertimbangkan bahwa untuk alasan kemanusiaan kami harus memasok listrik ke Suriah sehingga kehidupan sehari-hari orang-orang di sana tidak terpengaruh,” kata Arinc. “Untuk saat ini kami akan melanjutkannya tapi dalam satu atau dua hari akan ada deklarasi apakah kami akan terus memberikan ekspor listrik atau tidak.”
Dia juga menuduh Suriah sengaja menembak jatuh jet tempur di wilayah udara internasional dengan rudal.
“Tidak ada keraguan bahwa Suriah sengaja menembak jatuh pesawat kami di wilayah udara internasional,” katanya kepada kabinet, berbicara tentang insiden Jumat pekan lalu. “Fakta-fakta yang kami miliki bahwa pesawat kami dihantam oleh rudal.”
“Untuk menargetkan pesawat dengan cara ini tanpa peringatan apapun adalah tindakan bermusuhan dalam urutan tertinggi,” katanya pada konferensi pers setelah pertemuan kabinet untuk membahas insiden hari Jumat lalu.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa Turki tidak berniat berperang dengan siapa pun setelah satu jet mereka ditembak jatuh oleh Suriah dan mengatakan hanya akan bertindak sesuai dengan hukum internasional.
“Apa pun yang perlu dilakukan pasti akan dilakukan dalam kerangka hukum internasional. Kami tidak punya niat untuk berperang dengan siapa pun. Kami tidak memiliki niat seperti itu,” kata Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc pada sebuah konferensi pers setelah rapat kabinet tujuh jam yang membahas insiden itu.
Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan mereka menembak jatuh F-4 Phantom pada hari Jumat setelah pesawat jet Turki tersebut dianggap melanggar wilayah udara Suriah.(fq/aby)