Turki menyatakan tidak akan menuruti kemauan AS yang meminta Turki tidak membuat kesepakatan kerjasama dalam bidang enregi dengan Iran.
Laporan surat kabar terbitan Turki Yeni Safak menyebutkan bahwa Turki tidak akan mengikuti kebijakan AS lagi. "Kesepakatan kerjasama bidang energi antara Turki dan Iran yang ditandatangani baru-baru ini merupakan kesepakatan yang independen dan sejalan dengan kebijakan Uni Eropa" tulis harian tersebut.
Pada tanggal 13 Juli kemarin, mantan menteri perminyakan Iran Kazem Vaziri-Hamaneh dan Menteri Energi Turki Hilmi Guler mencapai kesepakatan awal, di mana Turki akan menerika 30 juta kubik meter gas alam dari Iran tiap tahun. Gas tersebut untuk konsumsi pasar dalam negeri atau dijual ke pasar-pasar Eropa.
Kesepakatan itu juga menyinggung kemungkinan untuk membangun dua jalur pipa secara terpisah di seluruh Turki, untuk menyalurkan gas-gas dari kapal yang dikirim dari Iran dan dari ladang gas Turkmen.
Dibicarakan juga rencana pemboran tiga sumur gas dengan perusahaan Iran yang melibatkan investasi sebesar 3, 5 juta dollar.
AS mengecam kontrak kerjasama antara Turki-Iran itu. Juru bicara Departemen Luar Negeri Sean McCormack mengatakan bahwa AS tidak suka sekutu-sekutu NATO meningkatkan kerjasama bidang energi dengan Iran.
Namun Turki tidak peduli dengan kecaman itu dan menyatakan tetap akan memperluas kerjasama dengan Iran. (ln/presstv)