Bulan Sabit Merah Turki akan membantu Myanmar dengan syarat keamanan mereka bisa tetap terjaga.
Turki, terkait tentang kekerasan yang terus berlanjut terhadap Muslim Rohingya di Myanmar, berusaha untuk membawa nasib komunitas ini ke dalam agenda internasional, menyerukan masyarakat internasional untuk mengakhiri kebungkaman mereka mengenai situasi yang mempengaruhi negara Asia Tenggara tersebut.
Direktur Jenderal Bulan Sabit Merah Omer Tasli mengatakan pada hari Selasa kemarin (17/7) bahwa kondisi lokal di Myanmar tidak sesuai untuk melakukan perluasan bantuan kemanusiaan, namun Bulan Sabit Merah bersedia membantu negara ini.
“Kami akan membantu Myanmar, jika keselamatan kami disediakan,” kata Tasli.
Dia menambahkan bahwa Myanmar telah menjadi agenda Bulan Sabit Merah sejak bencana banjir melanda negara itu tahun lalu.
Sebelumnya Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Rabu pekan lalu bahwa Turki prihatin terhadap kebrutalan terhadap Muslim Rohingya di Provinsi Arakan, lokasi kekerasan baru-baru ini yang meningkat di Myanmar, dekat Bangladesh.
“Kami berharap sensibilitas lebih dari masyarakat internasional untuk Muslim Rohingya, yang meninggalkan rumah mereka, harta benda dan tanah karena fanatisme agama yang mereka hadapi,” kata Erdogan.
Meskipun telah ada di Myanmar selama beberapa generasi, Muslim Rohingya tidak dianggap sebagai warga Myanmar oleh para pemimpin nasionalis, pejabat dan Buddha fanatik Myanmar.(fq/wb)