Kabinet Jerman menyetujui pada hari Kamis untuk mengirim rudal “Patriot,” dan sekitar 400 tentara ke Turki, yang mencoba untuk menghentikan efek dari perang sipil Suriah itu.
Rudal dengan nama resmi MIM-102, milik Amerika Serikat, juga terkenal dalam perang Teluk dan perang Irak. Rudal ini dirintis pertama kali tahun 1960, yang mengkombinasikan sistem radar dan sistem kendali rudal. Patriot merupakan tipe rudal yang mampu beroperasi di segala cuaca dan medan. Fungsi utama rudal ini adalah menghancurkan rudal lawan atau menghancurkan objek udara lainnya. Radar Patriot dikenal yang tercanggih saat ini terutama untuk kemampuan sistem tracking obyek udara yang menjadi targetnya. Secara teknis ini memiliki daya jangkau sampai 300 km di ketinggian maksimum 24 km.
sebelum keputusan Kabinet Jerman, yang diambil dari pertemuan luar biasa pada hari Kamis, ada langkah serupa dari para menteri luar negeri dari negara-negara NATO dua hari lalu, setelah menyetujui permintaan Turki untuk penyebaran rudal tersebut.
Para artileri Suriah menghantam kota perbatasan Turki dan menewaskan lima warga sipil Turki, pada bulan Oktober kemarin.
Turki meminta NATO menyebarkan rudal Patriot sepanjang perbatasan untuk memperkuat pertahanan udara terhadap ancaman Suriah.
Selain Jerman, Amerika Serikat, Belanda, telah menunjukkan keinginannya untuk berkontribusi pada penyebaran rudal Patriot.
NATO mengatakan “Setiap penyebaran rudal (Patriot) untuk tujuan defensif saja, dan dalam hal apapun tidak akan mendukung zona larangan terbang atau operasi ofensif.”
(zae/CNN arab)