Menteri Luar Negeri Turki Abdullah Gul menyatakan Ankara siap melakukan perundingan baru dengan Kepala Kantor Biro Politik Hamas Khalid Misy’al, apabila hal itu bisa memberikan andil bagi penyelesaian krisis di Timur Tengah.
Gul menegaskan, sangat mungkin dilakukan perundingan baru dengan Misy’al-untuk menghindari bertambahnya ketegangan antara Israel dengan Palestina pascapenawanan serdadu Israel dalam pertempuran militer 25 Juni lalu. Menurutnya, segala sesuatu itu sangat mungkin.
Dia menegaskan, semua hal bisa dilakukan baik dengan Khalid Misy’al-atau dengan orang lain. Apabila hal itu bisa mendorong perdamaian secara ril dan memberikan andil untuk meredam situasi yang ada.
Sebelumnya, masih dalam pekan ini, seperti dilansir harian al-Quds al-Arabi edisi Sabtu (08/07), pihak Ankara telah mengirim utusan khusus kepada Presiden Suriah Basyar Asad sebagai upaya untuk meyakinkan Damaskus menggunakan pengaruhnya pada Hamas untuk menegosiasikan krisis yang terjadi.
Terkait dengan penawanan serdadu Israel dalam pertempuran 25 Juni lalu, di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, Israel mengancam membunuh para pemimpin Hamas yang tinggal di Damaskus. Israel juga mengingatkan Suriah berkali-kali bahwa Damaskus akan menanggung segala akibat karena menjadi tempat perlindungan “kaum radikal Palestina”.
Selama ini Turki berupaya menjalin hubungan baik dengan Israel dan Palestina. Ankara melihat pihaknya bisa memberikan andil dalam meredakan ketegangan di kawasan itu. Turki terus meningkatkan upayanya untuk perdamaian sejak Receb Tayyib Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan menguasai pemerintahan pada 2002 lalu.
Hanya saja Erdogan berkali-kali mengecam cara Israel menggunakan kekuatan pada Mei 2004 lalu saat melancarkan gempuran udara ke kamp pengungsi Rafah, wilayah selatan Jalur Gaza. Ankara juga sempat memanggil dubesnya dari Tel Aviv sekibat serangan tersebut.
Kedua belah pihak kembali memperbaiki hubungannya setelah kunjungan Menlu Israel Tzipi Livni ke Ankara bulan Mei lalu. Livni menyebut hubungan keduanya sangat istimewa. Turki adalah satu-satunya sekutu utama Israel di kawasan itu sejak kedua belah pihak menandatangani perjanjian kerjasama militer tahun 1996. (was/alquds)