.jpg?w=1140&ssl=1)
Turki mengerahkan pesawat-pesawat tempur dan pasukan artilerinya ke wilayah utara Irak, Jumat (22/2) untuk menggempur tempat-tempat yang menjadi pusat kegiatan Partai Pekerja Kurdi (PKK), kelompok yang oleh pemerintah Turki diklaim sebagai kelompok pemberontak dan kerap melakukan aksi-aksi kekerasan di Turki.
Serangan itu merupakan serangan kelima yang dilakukan militer Turki sejak 16 Desember kemarin, belum termasuk operasi-operasi di perbatasan dengan dalih mencegah infiltrasi anggota militan PKK.
Mendengar informasi serangan militer Turki ke wilayah Irak, PM Irak Nuri al-Maliki langsung menghubungi PM Turki Tayyip Erdogan lewat telepon. Maliki minta Turki menghormati kedaulatan negara Irak dan menghindari konfrontasi bersenjata. Pada Erdogan, Maliki juga mengatakan bahwa Irak setuju bahwa kelompok pemberontak merupakan ancaman bagi wilayah perbatasan kedua negara, namun ia menghimbau Turki agar mengedepankan upaya dialog.
"Maliki meminta Erdogan untuk menghormati kedaulatan Irak atas perbatasan dan tidak melakukan pelanggaran di wilayah Irak, " kata juru bicara pemerintah Irak, Ali al-Dabbagh.
"Maliki juga mengatakan bahwa pemerintah Irak mendukung upaya pengamanan dan stabilitas dalam negeri Turki dan Irak juga memandang PKK sebagai organisasi teroris yang mengancam Turki dan wilayah perbatasan kedua negara, " lanjut Dabbagh. (ln/presstv/al-arby)
