Keterlibatan tentara bayaran Rusia dalam konflik Libya sebelumnya telah terbongkar dalam sebuah laporan PBB yang sempat bocor ke publik bulan lalu. Dalam laporan PBB itu dijelaskan bahwa perusahaan kontraktor swasta Wagner Group telah mengirim 1200 orang tentara bayaran yang terlatih dan profesional ke Libya untuk mendukung pasukan Khalifa Haftar menghadapi pasukan GNA dan sekutunya, Turki dan Italia di Libya.
Laporan PBB yang bocor itu juga mengungkap, bahwa para tentara bayaran asal Rusia itu mulai masuk ke Libya sejak Agustus 2018 hingga Agustus 2019. Diduga kuat backup pasukan dari Rusia itu ditenggarai kepentingan perebutan kilang minyak dan gas yang berada di wilayah perbatasan Libya. [viva]