Eramuslim.com – 1200 tentara bayaran Rusia yang berasal dari kontraktor militer swasta Wagner Group telah dievakuasi dari wilayah Libya timur menuju sebuah kota kecil di Libya bagian selatan. Pemindahan pasukan Rusia yang mendukung Tentara Libya Nasional (LNA) pimpinan Khalifa Haftar ini terjadi pada hari Minggu kemarin, 24 Mei 2020, setelah militer pemerintahan kesepakatan nasional (GNA) yang didukung militer Turki melakukan serangan besar-besaran ke basis pertahanan LNA yang berujung pada pengambilalih pangkalan militer Al-Watiya milik LNA di Libya timur pekan lalu.
“Pejuang Rusia yang bersekutu dengan LNA mundur dengan peralatan berat mereka dari Ibukota ke Bandara Bani Walid, sebuah kota sekitar 150 km (93 mil) tenggara Tripoli,” kata Walikota Bani Walid, Salem Alaywan dikutip viva militer dari Al-Jazeera, Senin, 25 Mei 2020.
Alaywan menambahkan, ribuan pasukan Rusia itu diterbangkan dengan menggunakan tiga pesawat militer dari Libya barat ke pusat distrik kecil yang juga merupakan markasa pasukan Khalifa Haftar di Jufra. “Mereka (Rusia) diterbangkan dengan tiga pesawat militer ke Jufra, dan kendaraan militer mereka dibawa ke sana,” ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda, Juru bicara LNA Ahmed Mismari membantah kabar yang menyatakan pasukan LNA yang didukung Rusia mengalami kekalahan. Menurut Mismari, saat ini pihaknya telah mendisposisi pasukan militer guna menyusun strategi militer ulang dalam menghadapi pasukan GNA yang didukung penuh Turki.