Turki Menuju Kepada Sistem Presidensiil

Turki akan mengadakan referendum yang akan menetapkan sistem presidensial. Hal ini mengacu pernyataan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyeb Erdogan, yang mengatakan kepada TV Inggris, hari Kamis, bahwa Turki akan menuju ke sistem presidensiil, jika rakyat memberika respon yang positif.

Perdana Menteri Turki mengatakan kepada saluran TV Inggris pada hari Kamis bahwa Turki mungkin akan menuju ke sistem presidensiil, jika rakyat merespon positif terhadap tuntutan kepada sistem presidensiil. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang berkunjung resmi ke Inggris, menjawab pertanyaan dari TV Bloomberg.

Erdogan mengatakan upaya yang dilakukannya untuk menyiapkan konstitusi baru bagi negara yang bertujuan menjadikan Turki akan menganut sistem presidensiil.

"Kami sedang melakukan sebuah studi yang kita lakukan sendiri secara rinci. Kami bertujuan memulai proses ini tepat setelah pemilu," katanya.

Perdana menteri mencatat bahwa konstitusi tidak perlu diubah seluruhnya sebagai pemerintah baru, dan melaksanakan konsitusi yang ada, dan hanya akan melakukan perubahan pada artikel 26.

"Tujuan kami adalah untuk mempersiapkan Turki sebagai negara yang liberal, menganut sistem sipil, konstitusi Turki yang demokratis dan partisipatif. Kami ingin mencapai itu. Kami juga ingin konstitusi yang dapat dengan mudah dibaca oleh rakyat kami," katanya.

Dalam jawabannya terhadap pertanyaan mengenai apakah ia mendukung "sistem presidensiil," kata Erdogan langkah tersebut dapat diambil di Turki, jika bangsa itu menjawab positif gagasan tersebut.

Ketika ditanya apakah referendum dapat diselenggarakan pada masalah itu, Erdogan berkata, "Ini mungkin dibawa ke referendum, tapi tidak untuk saat ini , karena hal itu tidak berada di agenda kami sebelum pemilihan umum.. Hal ini dapat dibahas setelah itu ", tambahnya.

Erdogan mengatakan konstitusi baru dan pemerintahan baru masalah adalah prioritas.

Dia juga mengatakan bahwa semua kementerian negara di Turki akan berubah menjadi departemen dengan bidang keahlian, selain itu, jumlah anggota dalam Dewan Menteri akan berkurang.

Tentang pemilu mendatang, Erdogan mengatakan dia tidak pernah menyebutkan tokoh sebagai prinsip, bagaimanapun, pihaknya melakukan survei publik secara berkala untuk menentukan langkah-langkah itu terlebih dahulu, ucapnya. (mh/wb)