Bahkan, menurut Kamus Cambridge, Turkey didefinisikan sebagai “sesuatu yang gagal” atau “orang yang bodoh atau konyol.”
Erdogan menghadapi tekanan akibat krisis ekonomi di negara itu. Inflasi Turki mencapai level tertinggi selama dua dekade.
Para ahli bahkan meramalkan inflasi menembus 50% dengan harga kebutuhan naik.
Lira Turki juga makin terpuruk terhadap dolar AS, bahkan longsor 44% di tahun lalu. Situasi ekonomi itu disebut akibat kebijakan pemotongan suku bunga tak lazim yang didesak Erdogan.
Wacana perubahan nama itu telah lebih dulu muncul pekan lalu lewat video promosi bertajuk ‘Turkiye’ dengan tone wisata. Hanya butuh waktu sepekan, hingga wacana itu terealisasi. (suara)