Pengadilan Istanbul Selasa hari ini (6/11) berencana memulai persidangan terhadap empat komandan militer Israel yang disalahkan atas serangan mematikan di kapal yang menuju Gaza tahun 2010 lalu, di mana langkah ini kemungkinan akan menghidupkan kembali ketegangan antara Turki dan Israel.
Sidang hari Selasa ini datang beberapa bulan setelah pengadilan Turki menyetujui surat dakwaan oleh jaksa, yang menuntut hukuman seumur hidup bagi para pejabat Israel terkait atas serangan mematikan terhadap kapal berbendera Turki Mavi Marmara yang membawa aktivis kemanuasiaan ke jalur Gaza.
Para terdakwa semuanya akan diadili secara in absentia, setelah Israel memutuskan bahwa mereka yang mengambil bagian dalam serangan terhadap Mavi Marmara tidak melakukan kesalahan.
Salah satu dari lima pengacara penggugat, Buhari Cetinkaya, mengatakan kepada AFP bahwa jaksa telah menuntut para komando setelah gagal untuk mengidentifikasi semua pasukan yang benar-benar melakukan serangan itu.
“Kami telah mengidentifikasi beberapa pasukan komando Israel yang terlibat dalam serangan itu tapi saya pikir jaksa tidak dapat memverifikasi dari pihak Israel,” kata Cetinkaya.
“Jadi kasus ini akan mendakwa empat komandan Israel, pada saat keputusan diturunkan melalui mekanisme yang dipimpin oleh masyarakat,” tambah pengacara itu.
Para pejabat Israel yang menjadi terdakwa: Mantan kepala militer staf Gaby Ashkenazi, mantan kepala Angkatan Laut Eliezer Marom, mantan kepala intelijen militer Amos Yadlin dan mantan kepala intelijen Angkatan Udara Avishai Levy.(fq/afp)