Para jihadis Islam yang dikejar oleh tentara di perbatasan Tunisia dengan Aljazair adalah veteran dari pertempuran Mali, di mana militer Perancis telah melakukan intervensi terhadap pejuang Islamis di Mali, Menteri Dalam Negeri Tunisia Lotfi Ben Jeddou mengatakan kepada parlemen pada hari Rabu.
“Mereka datang dari Mali,” katanya saat pembukaan di majelis nasional, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang siapa militan tersebut.
“Aku akan menyukai ini bila saya sampaikan sebagai sesi penutupan untuk bisa mengatakan lebih banyak,” katanya kepada anggota parlemen, yang mencecarnya tentang perburuan dua kelompok bersembunyi di wilayah perbatasan , yang kementerian dalam negeri katakan kelompok tersebut terkait dengan Al-Qaeda .
Ben Jeddou telah mengatakan sebelumnya bahwa satu kelompok yang terletak di sekitar Gunung Chaambi terdiri sekitar 20 orang, “setengah dari mereka berkebangsaan Tunisia dan sebagian Aljazair,” sementara kelompok kedua, yang berbasis di Kef wilayah yang lebih jauh ke utara, terdiri dari belasan militan bersenjata.
Menteri Dalam Negeri Tunisia Lotfi Ben Jeddou menekankan bahwa kelompok Chaambi telah dikejar sejak Desember, ketika diduga melakukan serangan terhadap pos perbatasan yang menewaskan seorang polisi tewas.
Namun dia mengatakan perburuan telah ditingkatkan sejak akhir April, ketika bom rakitan yang ditanam oleh militan mulai menyebabkan luka pada angkatan bersenjata di perbatasan.
Ben Jeddou mengatakan bahwa dalam tiga hari terakhir dua tersangka jihadis telah ditangkap, melengkapi 37 tersangka yang ditahan sejak Desember 2012. (Arby/Dz)