Kemarin, bandara Heathrow digegerkan oleh terror bom pada 10 pesawat yang hendak terbang menuju Amerika Serikat. 24 orang dengan cepat langsung ditangkap dan mendapat kategori sebagai teroris yang terkait dengan kelompok al-Qaidah.
Akibat teror tersebut, seluruh penerbangan dari bandara Heathrow dan bandara-bandara lain di Inggris dibatalkan. Begitu juga dengan seluruh penerbangan di Amerika Serikat, mengalami keterlambatan karena dilakukan pemeriksaan yang lebih ketat dari biasanya.
Di seluruh bandara di dua negara tersebut, seluruh penumpang diwajibkan untuk membuka kembali barang bawaan dan memindahkan seluruh barang di tas tangan dan dompet ke dalam plastik transparan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan.
Pihak intelijen Amerika melaporkan, teror ini serius dan terkait dengan jaringan yang lebih besar lagi dan bersifat global. Michael Chertoff dari Homeland Security Amerika menerangkan, sumber intelijen yang mereka dapatkan, eskalasi aksi teror ini diperkirakan berlangsung dalam minggu-minggu ini. “Para tersangka telah menyiapkan segala tahapan eksekusinya, dan beberapa di antara mereka kami percayai sebagai jaringan al-Qaidah,” ujar Chertoff.
Sedangkan pemeriksaan dan perburuan besar-besaran saat ini sedang dilakukan oleh kepolisian London dan Intelijen Inggris. Kepolisian London menolak memberikan komentar lebih lanjut tentang hal ini kepada pers. Pihak keamanan hanya memberikan petunjuk bahwa bahan peledak berbahan plastik yang telah disembunyikan di dalam peralatan elektronik di 10 pesawat terbang yang menuju ke Amerika Serikat.
Maskapai penerbangan yang diancam akan diledakkan adalah United Airlines, American Airline dan Continental. Pesawat-pesawat dari ketiga maskapai ini rencananya dalam perjalanan ke New York, Washington dan California. Peter Clarke dari dinas intelijen Inggris, Scotland Yard mengatakan pengintaian yang dilakukan intelijennya membenarkan ancaman ini. (na/str/bbc/ap)