Tuduhan Adanya Infiltrasi Ikhwan di Pemerintahan Obama Menuai Kecaman

Tuduhan Adanya Infiltrasi Ikhwan di Pemerintahan Obama Menuai Kecaman

Tuduhan oleh perwakilan dari kubu Republik bahwa Ikhwanul Muslimin telah menyusup ke dalam pemerintahan Presiden Barack Obama mengundang badai kecaman, menandai sinyal terbaru dari Islamofobia yang berkembang di Amerika Serikat, Washington Post melaporkan Kamis kemarin (19/7).

Tuduhan Michele Bachmann itu “mencerminkan pola umum dari Islamofobia yang menyentuh wilayah terlalu banyak dari masyarakat kita,” kata Rabbi David Saperstein, direktur Pusat Aksi Agama Reformasi Yudaisme.

“Tuduhan seperti ini oleh anggota Kongres menambahkan legitimasi tren ini sangat menyedihkan.”

Wakil Republik Bachmann telah menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin telah menyusup ke dalam pemerintahan Obama.

Dia mengutip Huma Abidin, seorang Muslim Amerika yang merupakan pembantu dekat Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, sebagai contoh dari infiltrasi Ikhwanul Muslimin ke pemerintah AS.

Bachmann berpendapat bahwa Abidin adalah bagian dari konspirasi yang dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri AS untuk memajukan masalah Islam.

Dia bergabung bersama empat anggota Partai Republik lainnya dalam mengirimkan surat kepada lima instansi pemerintah tentang penetrasi Islam yang masuk ke dalam pemerintah AS.

“Tujuan dari surat ini adalah untuk menguraikan masalah keamanan serius nasional. Saya meminta jawaban atas pertanyaan tentang Ikhwanul Muslimin dan akses kelompok radikal lain untuk pejabat atas pemerintahan Obama,” kata Bachmann dalam sebuah pernyataan.

Dia mengutip sebuah kunjungan oleh seorang anggota parlemen Mesir dari Jamaah Al-Islamiyah, yang Washington klasifikasikan sebagai “kelompok teroris” ke Amerika Serikat dan pembicaraannya dengan para pejabat AS sebagai tanda adanya infiltrasi Islam ke dalam pemerintahan Obama.

“Ini hanya contoh terbaru dari keputusan keamanan nasional berbahaya yang dibuat oleh pemerintahan Obama,” kata Bachmann.

Anggota parlemen Amerika mengkritik wakil Partai Republik yang dianggap memicu sentimen anti Islam tanpa bukti substansial.

“Tanggapan Anda hanya klaim yang telah ada selama bertahun-tahun pada website anti-Muslim dan tidak mengandung informasi yang dapat dipercaya bahwa Ikhwanul Muslimin telah menyusup pemerintah AS,” tulis wakil Demokrat Keith Ellison dalam sebuah surat kepada Bachmann.

Ellison, anggota Kongres Muslim pertama, menekankan bahwa wakil Partai Republik menggunakan tuduhan untuk “keuntungan politik”.

Sejak 9/11, Muslim, diperkirakan antara enam sampai tujuh juta, telah menjadi peka terhadap erosi hak-hak sipil mereka. Sentimen anti Islam tumbuh tajam di Amerika Serikat atas rencana untuk membangun sebuah masjid dekat lokasi 9/11 di New York.

Sebuah laporan terbaru oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) dan University of California mengatakan bahwa Islamophobia semakin meningkat di Amerika Serikat.(fq/oi)