Tragedi Masjid Merah: Pemimpinnya, Abdul Rashid Ghazi Dilaporkan Tewas

Operasi penyerbuan pasukan militer Pakistan ke Masjid Lal atau Masjid Merah di Islamabad, mencapai puncaknya dengan tewasnya pemimpin masjid tersebut Abdul Rashid Ghazi.

Menteri Dalam Negeri Pakistan membenarkan informasi tewasnya Ghazi, namun bagaimana Ghazi tewas, beritanya masih simpang siur. Berita yang beredar, Ghazi tewas di tangan pasukan keamanan Pakistan. Informasi lainnya menyebutkan ia tewas di tangan para pengikutnya sendiri, yang membunuh Ghazi karena ia ingin menyerahkan diri.

Penyerbuan yang dilakukan sejak Selasa (10/7) dini hari kemarin, menewaskan sekitar 58 orang, 50 dari pihak masjid dan 8 dari pihak keamanan. Upaya untuk merebut Masjid Merah sudah berlangsung selama 16 jam lebih, dan aparat keamanan Pakistan mengklaim sudah menguasi 95 persen kompleks masjid tersebut.

Laporan al-Jazeera menyebutkan, pertempuran berlangsung sengit dan terkonsentrasi di bagian bawah gedung, basement dan sebuah lokasi mirip gua yang ada di kompleks masjid. Al-Jazeera mengutip keterangan dari seorang sumber yang mengatakan bahwa para pejuang asal Uzbekistan terlibat dalam pertempuran tersebut. Para pejuang Uzbek itu menggunakan senjata mesin, granat dan RPG dan melakukan perlawanan sengit. Mereka juga diduga telah menawan sejumlah kaum perempuan dan anak-anak.

Juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Waheed Arshad pada para wartawan hari Selasa kemarin mengatakan bahwa mereka yang bersenjata di dalam masjid, menembaki aparat keamanan dari atas menara-menara masjid.

"Sekitar tiga atau empat orang berada di menara-menara. Mereka telah melanggar kesucian masjid, " kata Arshad.

Ia menambahkan, pasukan keamanan berhasil membersihkan bagian utara kompleks masjid dan berhasil membebaskan sejumlah kaum perempuan yang mengenakan burqa serta 30 anak-anak. Sampai saat ini, pertempuran masih berlangsung di sisi selatan masjid.

Diperkirakan masih ada ratusan orang yang berada dalam kompleks masjid sekaligus sekolah yang memiliki 75 kamar itu. Menurut Arshad, operasi penyerbuan ini merupakan upaya terakhir untuk membersihkan masjid dari para "militan" bersenjata.

"Kami melakukan langkah-langkah pendekatan, pendekatan yang penuh pertimbangan, agar tidak terjadi kerusakan yang tidak perlu, " tukasnya. (ln/aljz)