Topan Gonu Lumpuhkan Kawasan Teluk, Sejumlah Negara Evakuasi Warganya

Topan Gonu yang melanda Oman memaksa pemerintah negara itu mengevakuasi puluhan ribu warganya, menunda ekspor minyak dan menutup pelabuhan utamanya, Sohar.

Ramalan cuaca menyebutkan ancaman topan yang lebih kuat lagi di Semenanjung Arab dan yang akan menuju ke Selat Hormuz dan keperairan Iran, yang merupakan lalu lintas laut terbesar dan teramai bagi kapal-kapal pengangkut minyak.

Arab Saudi menawarkan bantuan bagi Oman untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat terpaan topan Gonu. Dalam keterangan resmi Mahkamah Kerajaan Arab Saudi, Rabu (6/6) disebutkan bahwa Pelindung Dua Masjid Suci Raja Abdullah terus memantau dampak dari topan Gonu yang melanda Oman.

"Arab Saudi akan memberikan bantuan penuh pada Oman, untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh topan Gonu dan meringankan penderitaan para korban, " demikian isi keterangan tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pusat Observasi Nasional bidang Meteorologi dan Lingkungan (PME) Dr. Saad al-Mehlafi mengungkapkan, pergerakan Gonu sudah menuju ke arah yang sesuai dengan yang diharapkan dan pusatnya akan bergerak dari Selat Hormuz ke perairan Iran mulai sore kemarin.

Ia membantah dampak topan Gonu juga akan sampai ke Arab Saudi. Menurutnya, dampak topan itu di Saudi hanya pada kondisi cuaca berupa awan tebal dan angin di wilayah timur laut dengan kecepatan 40 kilometer per jam.

Pada para wartawan di Jeddah Rabu kemarin, ia mengatakan bahwa angin tersebut kemungkinan akan menimbulkan badai pasir di Arab Saudi. PME, tambah al-Mehlafi, sudah memberikan peringatan bagi perusahaan-perusahaan pengapalan dan penerbangan agar waspada.

Badan Meteorologi Oman menyatakan, badai Gonu telah melewati Oman pada tengah malam dan bergerak ke barat laut Muscat. Badai itu menyebabkan hujan deras, angin kencang dan ombak yang tinggi sampai hari Jumat mendatang.

"Wilayah timur paling parah terkena dampak badai itu. Hujan kemungkinan masih akan turun sampai esok hari, dan badai akan bergerak ke barat laut melewati Oman, " kata Direktur Badan Meteorologi Oman Ahmad Al-Harthi.

Namun akibat badai tersebut, Oman meliburkan aktivitas pengiriman minyak dari Mina al-Fahal dan aktivitas di terminal Sur yang menangani hampir 10 juta ton gas alam setiap tahunnya. Begitu juga dengan layanan publik, termasuk bursa saham dan bandara, ditutup sampai hari Minggu akibat adanya badai Gonu. Sejauh ini, belum ada laporan korban tewas di Oman akibat badai tersebut.

Antisipasi Iran

Terkait ancaman badai Gonu yang kini mengarah ke Iran, pejabat Iran menyatakan harapan badai itu tidak mengganggu lalu lintas suplai minyaknya yang kebanyakan berada di perairan Teluk.

Televisi nasional Iran melaporkan bahwa ombak di perairan Teluk mencapai tinggi enam meter dan warga yang tinggal di pesisir pantai dihimbau untuk tidak bepergian lewat jalur laut.

Selain Iran, Uni Emirat Arab juga melakukan langkah antisipasi. Pelabuhan-pelabuhannya ditutup untuk sementara dan tim manajemen krisis UAE mengungsikan warga yang tinggal di dataran rendah ke tempat penampungan sementara di Fujairah dan Kalba. Pulau Dana di Fujairah, tergenang banjir akibat badai Gonu dan mengalami kerusakan parah. Wilayah lainnya yang digenangi air antara lain al-Sharm, Merbeh dan Qidfeh.

Otoritas berwenang di Uni Emirat Arab berusaha keras mengatasi keadaan, karena sejumlah jalan utama juga banyak yang ditutup atau dialihkan oleh aparat kepolisian. Untuk mengatasi banjir dibuat tumpukan karung-karung pasir. Truk-truk dikerahkan untuk mengangkut pasir.

Gelombang pasar yang terjadi pesisir pantai Uni Emirat Arab, sempat membuat panik warga yang segera dievakuasi. Warga mengatakan, tinggi gelombang mencapai delapan meter dan membuat dataran-dataran rendah tergenang air. Sejumlah gedung dan rumah kemasukan air. Namun belum ada laporan adanya korban jiwa. (ln/arabnews)