Seorang tukang pangkas Muslim di kota Ontario, Kanada, digugat oleh seorang wanita setelah ia menolak untuk memotong rambut wanita itu dengan alasan agamanya tidak membolehkan dia untuk menyentuh perempuan, menurut laporan media setempat.
Omar Mahrouk, wakil pemilik Terminal Barber shop di Ontario mengatakan stafnya dan dirinya meyakini ajaran Islam yang melarang mereka dari menyentuh wanita yang bukan mahram.
McGregor nama perempuan yang ditalok dipangkas oleh Omar Mahrouk kemudian mengajukan gugatan ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Ontario pada bulan Juni lalu sembari mengatakan bahwa ia ditolak dipotong rambutnya karena jenis kelaminnya, yang tindakan tersebut bertentangan dengan hak-hak wanita, menambahkan bahwa ia merasa seperti warga negara kelas dua.
“Bagi saya hal itu hanya sekedar potong rambut dan tindakan tersebut telah melecehkan saya sebagai seorang wanita.
Sekarang kita bicara tentang agama versus jenis kelamin terhadap hak asasi manusia dan bisnis di Ontario,” kata McGregor kepada Toronto Star.
Wanita 35 tahun itu mengajukan gugatan dan meminta Pengadilan Hak Asasi Manusia Ontario untuk memaksa tukang cukur tersebut memberikan layanan potongan rambut untuk pria dan wanita.
“Kami hidup untuk nilai-nilai kami. Kami adalah orang-orang yang memiliki nilai-nilai dan kami berpegang pada nilai itu. Saya tidak akan mengubah apa yang telah kami lakukan sesuai dengan keyakinan kami. Ini bukan tindakan ekstrim – ini hanya nilai dasar yang kami ikuti,” kata Karim Saaden, pemilik lain Terminal Barber shop.
“Dalam keyakinan kami, kami hanya bisa memotong orang yang menjadi mahram kami, seperti saya bisa memotong rambut ibu saya, saya bisa memotong rambut kakak perempuan saya, saya bisa memotong rambut istri saya, rambut putri saya,” tambahnya.(fq/aby)