Tolak Kasus Muslimah Berniqab, Hakim Inggris Kena Teguran

Lembaga yang mengurusi pengaduan masyarakat atas tindakan hukum atau perilaku aparat penegak hukum di Inggris, melayangkan teguran pada seorang hakim pengadilan yang dianggap bersikap tidak profesional.

Ian Murray meninggalkan sidang begitu saja dalam persidangan yang menghadirkan terdakwa seorang Muslimah bernama Zoobia Hussain, 32 tahun. Surat kabar Inggris Telegraph melaporkan, alasan Murray meninggalkan persidangan, karena melihat Hussain-ibu lima anak-mengenakan niqab yang menutupi wajahnya, kecuali bagian mata.

Laporan surat kabar Times menyebutkan Hussain yang tidak memiliki pekerjaan, berurusan dengan pengadilan di Inggris karena dituduh telah menyebabkan kerusakan rumah yang mereka sewa senilai 2. 950 dollar. Di samping itu, ia juga tidak mampu membayar sewa karena kesulitan keuangan yang dialami keluarganya.

Murray meninggalkan sidang yang berlangsung pada bulan Juni kemarin, tanpa memberikan alasan. Namun kemudian Murray mengungkapkan ketidaksukaannya dengan busana yang dipakai Hussain. Menurut Murray, niqab yang dikenakan Hussain terkesan ingin menonjolkan identitasnya.

Tindakan Murray yang tidak sensitif, menurut kuasa hukum Hussain, membuat kliennya itu "syok" karena merasa tidak diterima. Posisi Murray sebagai hakim dalam kasus itu kemudian digantikan oleh seorang hakim perempuan, dan mengizinkan Hussain memberikan keteragan dari balik layar, sehingga kaum lelaki yang hadir di persidangan tidak bisa melihat wajah Hussain.

Sementara Murray, selain mendapat teguran dari kantor Judicial Complaints, juga diperintahkan untuk ikut pelatihan hakim lagi. (ln/al-araby)