Pertama kalinya dalam kurun waktu hampir lebih 302 tahun, sejak umur parlemen Inggris ada, pertama seorang tokoh Yahudi, bernama John Bercow (46) terpilih menjadi ketua perlemen Inggris dengan dukungan suara 646 anggota parlemen. Anggota parlemen dari Partai Konservative John Bercow mengngantikan Michael Martin yang dipaksa mengundurkan diri akibat skandal. Anak sopir taksi yang berdarah Yahudi ini memenangkan pemilihan sesuah dilakukan tiga kali putaran pemilihan, dan memenangkan 646 dukungan suara, dan mengalahkan saingannya Sir George Young.
Tak lama, sesudah kemenangan Bercow, pemimpin partai conservative David Cameron, langsung memberikan ucapan selamat kepada Bercow, dan ini merupakan kemenangan pertama tokoh politik Yahudi, yang sekarang menjadi kepala parlemen Inggris. “Saya mencatat sebuah prestasi pertama dalam sejarah seorang tokoh Yahudi terpilih menjadi ketua parlemen , dan ini menjadi tonggak sejarah dalam politik”, ucap Cameron.
Dengan kemenangan Bercow di puncak politik parlemen Inggris, menandakan pengaruh kaum Yahudi di Inggris sudah menguasai wilayah politik, dan langsung melakukan penguasaan terhadap parlemen, yang menjadi pembuat kebijakan. Dan, pengaruh Partai Konservative semakin kuat ketika di Inggris, yang berkuasa dari Partai Konservative dibawah Margareth Tatcher. Kekuasaan itu berlangsung dalam dua periode yang menimbulkan kontroversi, terutama kebijakannya yang sangat antagonis. Di AS, waktu yang berkuasa adalah Presiden Ronald Reagan.
Sementara itu, di Capitol Hill, di mana Nancy Pellosi, wanita pertama yang menjadi Ketua Perlemen sepanjang sejarah parlemen AS, dan memiliki hubungan sangat dekat AIPAC (American Israel Public Affairs Committee), sebuah lembaga lobbi Yahudi,yang menjadi kelompok penekan. Pellosi yang berasal dari partai Demokrat berteman dengan Emy Fredkyn, mantan ketua AIPAC, yang sama-sama di parlemen AS. Keduanya dari wilayah ‘By Area’ di utara wilayah California di pantai barat AS.
Maka, tak heran dan sudah menjadi rahasia umum, bahwa hampir setiap kebijakan Gedung Putih dan Kongres AS menyangkut kepentingan Israel, berada dalam pengaruh lobi Zionis-Israel. Betapa lembaga-lembaga Zionis ini menguasai antara 250-300 suara anggota Kongres. Karena, lembaga-lembaga Zionis ini mempunyai daya infiltrasi sangat besar terhadap berbagai lembaga penting di AS. Kelompok lobbi Yahudi yang menjadi penekan di parlemen itu, seperti AIPAC (American Israel Public Affairs Committee), JINSA (Jewish Institute for National Security Affairs), PNAC (Project for The New Amemrican Century) dan lainnya.
Pemilu paruh waktu yang lalu terjadi perubahan kebijakan lobbi Yahudi di AS, yang menyebabkan kekalahan Partai Republik. Lobbi Zionis dapat membaca arah dan kecenderungan rakyat AS, dan kemudian mereka mengalihkan suaranya ke Partai Demokrat. Akibat perubahan tersebut memberikan keuntungan kepada Yahudi dengan bertambahnya kursi mereka di parlemen dan senat sampai 43 anggota dewan dan senator. Jumlah ini merupakan jumlah paling besar dalam sejarah perpolitikan Yahudi di AS.
Senator mereka, seperti Barney Sanders yang ikut dalam pemilu dari calon independen dengan dukungan Demokrat, memperoleh kursi dari wilaylah Vermont. Senator lainnya, Joseph Lieberman, memenangkan pemilihan dari daerah pemilihan Maryland. Seorang wanita Yahudi, yang ikut pemilihan dan menang, yaitu Dian Feinstein diusung Partai Demokrat dari wilayah pemilihan California. Senator Herb Cool, yang juga calon Demokrat menang di wilayah Winconsin. Dengan sejumlah kemenangan ini, jumlah Yahudi yang duduk di Senat, jumlah mencapai 13 senator. Sementara itu, di Dewan Perwakilan Rakyat, jumlah Yahudi mencapai 26 orang dewan.
Dengan menggenggam jabatan ketua parlemen di Buckingham dan Capitol Hill, kekuatan Zionis Israel, sekarang mereka dapat mengarahkan kebijakan luar negeri masing-masing negara, Inggris dan AS. Tak, heran selama beberapa dekade ini, antara Inggris dan AS selalu bahu membahu dalam memerangi dunia Islam, termasuk memberikan dukungan buta kepada Zionis-Israel. (m/jp)