“Holocaust Memorial Day dirancang untuk mengingatkan kita tentang kekejaman yang bisa terjadi dan pelajaran penting yang perlu kita pelajari dari tahap awal ketidakpedulian dan keterlibatan yang memungkinkan tindakan terakhir penghancuran fisik ini,” ucap Mia.
Jonathan Wittenberg, rabi senior Masorti Yudaism di Inggris, mengatakan Cina pada dasarnya melaksanakan kebijakan yang disengaja untuk menghancurkan orang Uighur melalui perlakuannya terhadap kelompok minoritas. “Seseorang tidak bisa diam saja sementara hal-hal seperti itu terjadi di dunia,” katanya.
“Ini tentang kemanusiaan kita yang sama, dan itu panggilan bagi kita semua. Ada sesuatu yang sangat penting tentang tidak membiarkan penganiaya merasa seolah-olah mereka memiliki kekuatan untuk melakukan apapun yang mereka suka,” tuturnya.
Menurut PBB, setidaknya satu juta orang Uighur, sebagian besar minoritas Muslim, telah ditahan di kamp konsentrasi di wilayah Xinjiang, yang berbatasan dengan delapan negara termasuk Afghanistan, Pakistan, dan India.
Pemerintah Inggris mengatakan narapidana di jaringan fasilitas telah menjadi sasaran pelanggaran hak asasi manusia termasuk penahanan sewenang-wenang, kerja paksa, penyiksaan dan sterilisasi paksa.
Cina menyangkal tuduhan itu dan mengklaim kamp-kamp itu adalah pusat pendidikan ulang. Para pejabat Cina telah lama bersikeras bahwa pendidikan dan pelatihan massal diperlukan di Xinjiang untuk melawan apa yang mereka sebut tiga kekuatan jahat ekstremisme, separatisme dan terorisme serta meningkatkan pembangunan ekonomi di sana. [end]
Ikuti eramuslim di:
Twitter : http://twitter.com/eramuslimOffic1
Instagram : http://instagram.com/eramuslim
Telegram : https://t.me/eramuslimcom