Kepolisian London menyelidiki ancaman pembunuhan terhadap aktivis Viva Palestina, George Galloway. Penyelidikan itu dilakukan setelah Galloway melaporkan bahwa seorang anggota English Defence League (EDL)–organisasi anti-Islam–memublikasikan tulisan berisi ancaman terhadap Galloway di situs jejaring sosial
Anggota senior EDL Daryl Hobson di laman Facebook-nya menulis status "Bunuh George Galloway", yang langsung mendapat banyak komentar dari para pendukungnya. Salah seorang pendukung Hobson menulis bahwa ia akan membunuh Galloway yang pernah menjabat sebagai anggota parlemen Inggris itu.
Hobson adalah tokoh EDL yang giat mengerahkan massa pendukungnya untuk aksi demonstrasi menolak segal hal yang berhubungan dengan Islam dan Muslim. Ia juga dengan bangga mengklaim bahwa Anders Breivik–pelaku pembantaian di kamp perkemahan Utoeya, Norwegia yang menewaskan 76 orang–sebagai bagian dari anggota EDL.
Setelah melihat status Hobson di Facebook, Galloway menghubungi kantor polisi Streatham, dekat tempat kediamannya di selatan London. Ia meminta polisi melakukan investigasi atas ancaman Hobson itu.
"Jelas ini merupakan hasutan untuk membunuh saya, dan saya sudah menyampaikan laporan, melalui pengacara saya, ke Kepolisian Metropolitan. Hobson mengaku bahwa kelompok kripto-fasis EDL punya hubungan dengan Breivik, oleh sebab itu, saya menanggapi ancaman ini dengan sangat serius. Dulu, dalam sebuah pertemuan saya diserang oleh seorang pendukung EDL, tapi mereka tidak akan bisa membungkam saya atau siapa saja yang mengampanyekan antikekerasan dan antirasis," tandas Galloway.
Setelah menerima laporan, petugas Kepolisian Streatham mengunjungi rumah Galloway kemarin, dan akan meminta keterangan langsung dari Galloway hari ini, Kamis (28/7). (kw/theHerald)