Sekitar 135 tokoh dunia dan organisasi internasional mengeluarkan pernyataan bersama yang isinya mendesak agar dunia internasional segera mengambil tindakan untuk mencari penyelesaian yang komprehensif atas konflik Arab-Israel yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun.
Tokoh-tokoh dunia yang ikut serta mengeluarkan pernyataan bersama itu terdiri dari para mantan presiden, perdana menteri, menteri-menteri luar negeri, menteri-menteri pertahanan, pemimpin kongres dan kepala-kepala organisasi internasional.
Pernyataan bersama itu antara lain berbunyi, "Setiap hari yang berlalu makin merusak prospek perdamaian, solusi berjalan lamban. Sepanjang konflik belum berakhir, maka akan timbul ketidakstabilan dan kekerasan di dalam dan di luar wilayah bersangkutan."
Para tokoh dunia itu juga mengatakan, "Yang menjadi tujuan haruslah keamanan dan pengakuan penuh terhadap negara Israel berdasarkan perbatasan-perbatasan yang sudah ditetapkan secara internasional, penghentian pendudukan terhadap bangsa Palestina dalam sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, dan dikembalikannya wilayah-wilayah milik Suriah."
Dalam pernyataan bersama itu, mereka menyatakan perlunya menggelar kembali konferensi internasional, yang melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan konflik Arab-Israel.
Langkah-langkah yang bisa dan harus diambil oleh pihak-pihak yang terkait dalam konferensi itu antara lain: dukungan bagi pemerintahan nasional bersatu Palestina dengan menghentikan embargo politik dan finansial terhadap otoritas Palestina, pembicaraan antara Israel dan pimpinan pemerintahan Palestina dengan mediator tim Kuartet (PBB, Uni Eropa, AS dan Rusia) dengan mengikutsertakan partisipasi Liga Arab dan negara-negara tetangga di wilayah bersangkutan, untuk mempercepat terciptanya keamanan di kedua wilayah dan tumbuhnya perekonomian Palestina.
Langkah lainnya adalah, pembicaraan antara pemerintah Palestina dan pemerintah Israel, disponsori oleh tim Kuartet, tentang persoalan-persoalan politik kedua belah pihak, ke arah tercapainya kesepakatan yang final dan pembicaraan antara tim Kuartet, Israel, Suriah serta Libanon untuk membahas bagaimana dasar-dasar kesepakatan antara Israel-Suriah dan Israel-Libanon bisa tercapai.
Para tokoh dunia yang menandatangani pernyataan bersama itu antara lain, mantan Presiden Uni Sovyet yang pernah memenangkan hadiah nobel perdamaian tahun 1990 Mikhail S. Gorbachev, mantan Sekjen PBB Boutros Boutros Ghali, mantan PM Perancis Lionel Jospin, mantan PM Libanon Najib Mikati, mantan PM Malaysia Anwar Ibrahim, mantan Menlu Israel Shlomo Ben-Ami dan mantan penasehat keamanan nasional AS Zbigniew Brzezinski dan Anthony Lake
Pernyataan bersama ini merupakan bagian dari kegiatan inisiatif baru global advokasi yang digagas International Crisis Group pada 22 September, untuk mendorong munculnya moment politik baru guna mencari penyelesaian komprehensif atas konflik Arab-Israel yang memanas dalam beberapa bulan terakhir. (ln/iol)