Tokoh-Tokoh Dunia Akan Berkumpul di Istanbul, Bahas Masalah Al-Quds

Kota Istanbul, Turki akan menjadi tuan rumah pertemuan Forum Internasional Al-Quds yang akan digelar pada 15-17 November mendatang. Pertemuan ini akan membahas upaya untuk melindungi dan mempertahankan Al-Quds dari kehancuran yang dilakukan penjajah Zionis Israel.

Akram Adeloni, sekretaris jenderal Al-Quds International Institution (AII)-lembaga yang menyelenggarakan pertemuan itu-menyatakan, Forum Internasional Al-Quds, untuk pertama kalinya akan mengumpulkan tokoh-tokoh dari seluruh dunia. Lebih dari 4. 000 tokoh dari Eropa, Amerika, Asia, Afrika, Arab dan tokoh-tokoh Muslim diundang untuk hadir dalam forum tersebut

Di antara para undangan kehormatan adalah, Presiden Venezuela Hugo Chavez, mantan presiden AS Jimmy Carter, mantan menteri kehakiman AS Ramzy Clark, mantan presiden Iran Muhammad Khatami dan Walikota London Ken Livingstone serta Presiden Turki Abdullah Gul and Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

Presiden Persatuan Cendikiawan Muslim Internasional (IUMS) Syaikh Yusuf Qardhawi, Ketua Al-Aqsa Foundation Syaikh Raed Salah dan mantan uskup Al-Quds Attallah Hanna juga diharapkan hadir.

"Kami ingin membawa persoalan Al-Quds, yang selama ini hanya berada di tataran negara-negara Arab dan Muslim, ke tataran dunia internasional. Forum ini akan memfokuskan Al-Quds sebagai warisan sejarah manusia dan peradaban, " kata Adeloni.

Dalam menggelar forum ini, AII yang didirikan di Libanon pada tahun 2001 dengan kantor pusat di Al-Quds, bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat Turki-Turkiye Gonullu Tesekkuler dan persatuan NGO negara-negara Islam.

Deklarasi Istanbul

Forum tersebut menargetkan terbentuknya Deklarasi Istanbul sebagai deklarasi bersama untuk menjaga dan mempertahankan Al-Quds. "Deklarasi itu akan membeberkan fakta-fakta yang membuktikan bahwa umat Islam punya hak atas kota suci Al-Quds dan keseluruhan wilayah Palestina, " tukas Adeloni.

Seperti diketahui, sampai saat ini rejim Zionis Israel masih menjajah Al-Quds, yang dirampasnya pada masa Perang Enam Hari tahun 1967. Israel bahkan sedang berupaya agar dunia internasional mau mengakui Al-Quds sebagai wilayah Israel.

Di Al-Quds terdapat kompleks Masjid Al-Aqsa yang menjadi kiblat pertama umat Islam dan menjadi tempat suci ketiga setelah Ka’bah di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Masjid Al-Aqsa juga menjadi bagian peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad Saw.

Al-Quds juga menjadi tempat yang penting bagi umat Kristiani, karena di sana terdapat tempat-tempat ibadah bersejarah bagi mereka seperti Gereja Yerusalem dan Gereja Ortodok Yunani.

Sementara rejim Zionis Israel, sejak merampas kota itu, berusaha untuk me-Yudaisasi- Al-Quds. Laporan surat kabar Inggris Guardian pernah mengungkap memo yang dikeluarkan kerajaan Inggris, yang isinya menyebutkan bahwa rejim Zionis Israel mempercepat upaya Yudaisasi Al-Quds untuk mencegah agar kota suci itu tidak dijadikan ibukota oleh Palestina, jika suatu saat Palestina menjadi negara merdeka. (ln/iol)